GenPI.co Jabar - Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat pernah terkenal sebagai penghasil durian lokal berkelas tinggi periode 1970-1990-an.
Tidak hanya tenar di Bandung, durian lokal Cirawamekar juga terkenal di luar daerah seperti Kota Bandung, Sumedang, Cianjur, hingga Subang.
Warga dari daerah tersebut sering datang untuk membeli buah yang matang bahkan buah mentah yang masih di pohon.
“Yah, memang dulu terkenal durian Cirawa. Kalau panen ramai beli ke sini. Banyak yang borong,” ujar tokoh Desa Cirawamekar, Toto Suhendi (55) belum lama ini.
Sejak dahulu varietas durian lokal Cirawamekar sudah ada namun tidak dibudidayakan secara besar-besaran.
Namun, sejak periode 2000-an nama Cirawamekar sebagai penghasil durian mulai pudar karena tidak ada perawatan khusus terhadap durian lokal.
Akibatnya, pohon-pohon durian berusia puluhan tahun sudah jarang berbuah dan akhirnya ditebang oleh sang pemilik.
“Penebangan ini sayangnya tak dibarengi pembibitan baru,” katanya.
Pemerintah Desa Cirawamekar juga sempat berusaha menanam ratusan pohon durian, namun hal tersebut gagal karena berbagai sebab.
“Kita sempat kembangkan di tanah desa, namun tak terawat jadi ratusan bibit mati semua,” ungkap Sekretaris Desa Cirawamekar, A. Thosin.
Jalan terakhir, yaitu mendatangkan ahli pertanian dan memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai cara menanam durian lokal.
“Kita harap ada ahli pertanian yang bisa memberi pembekalan tentang budidaya durian lokal,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News