Sejarah Panjang Masjid Besar Cipaganti, Nyaris dirobohkan Belanda

27 Maret 2022 17:30

GenPI.co Jabar - Masjid Besar Cipaganti yang terletak di Jalan Cipaganti No.85, Kecamatan. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, punya nilai sejarah tinggi.

Dibangun pada tahun 1933 lalu diresmikan setahun kemudian, Masjid Besar Cipaganti nyaris akan dirobohkan oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Besar Cipaganti Mochamad Zaenal Muttakin mengatakan, masjid ini dulunya bernama Masjid Kaum Cipaganti dan sudah ada sejak tahun 1.800-an.

BACA JUGA:  Tanah Longsor di Sukabumi Buat Sawah Terancam Gagal Panen

Bahan bangunan yang digunkannya pun ketika itu masih menggunakan material bilik sehingga belum sekokoh sekarang.

Pemerintah Belanda pada medio 1930-an sempat ingin membuat kawasan Cipaganti menjadi pemukiman elit.

BACA JUGA:  Stok Minyak Goreng Curah di Cirebon Berkurang Drastis

Alhasil, Masjid Cipaganti harus dibongkar untuk dijadikan jalan oleh Pemerintah Belanda.

Akhirnya, banyak umat Islam yang menentang rencana tersebut sehingga dilakukanlah diskusi dengan Pemerintah Belanda.

BACA JUGA:  10 Ekor Kukang Jawa dilepaskan, Begini Kata BBKSDA Jawa Barat

“Tanah yang dibangun masjid itu rupanya tanah wakaf yang oleh Belanda dihormati keputusannya untuk tidak bisa diganggu gugat dan dipakai hal lain, kecuali peruntukannya (masjid),” kata Zaenal di Bandung Sabtu (26/3/2022).

Usai dilakukan dialog, Zaenal mengungkapkan, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk mempertahankan Masjid Cipaganti dengan syarat.

“Kemudian Belanda diisyaratkan boleh dibangun asalkan bangunanya yang representative sesuai dengan kondisi, yakni kokoh dan permanen,” ujarnya.

Untuk membangun masjid yang lebih kokoh dan bagus, masyarakat secara bersama-sama urunan.

Sementara soal desain bangunan, C.P.W Schoemaker dipercaya untuk menjadi arsitek Masjid Cipaganti.

Puluhan tahun berlalu, Masjid Cipaganti ternyata masih menyimpan dengan baik keaslian bangunan.

Mulai dari empat buah tiang yang penyangga bangunan dalam, hingga lampu gantung dari Balai keramik.

Semua itu masih bisa dilihat di dalam bangunan Masjid Cipaganti,

Masjid Cipaganti, lanjut Zaenal, awalnya memiliki luas hingga 8.000 meter persegi.

Namun harus menyusut, hingga saat ini hanya tersisa 2.675 meter persegi.

Di dalam bangunan, ada beberapa fasilitas seperti tempat wudhu, halaman masjid, dan kantor.

Saat ini, Pemerintah Kota Bandung, menetapkan bahwa Masjid Cipaganti masuk ke salah satu bangunan cagar budaya.

Selain memiliki nilai sejarah bagi umat Islam di Bandung, Majid Cipaganti juga punya andil besar dalam kemerdakaan Indonesia.

Zaenal mengungkapkan, sejumlah tokoh penting pernah melakukan ibadah di Masjid Cipaganti seperti Presiden pertama Ir Soekarno, Presiden Ketiga B.J. Habibie, dan Presiden Jokowi.

“Kami sebagai pemegang estafet kepengurusan di sini tidak mau menghilangkan keaslian masjid ini, sampai menara-menaranya juga,” jelasnya. (mcr27/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR