Pantai Selatan Cianjur Ramai Pengunjung, Ternyata ini Sebabnya

GenPI.co Jabar - Menjelang bulan puasa, jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata di wilayah selatan Cianjur, Jawa Barat, mengalami peningkatan.

Pasalnya, banyak pengunjung yang ingin melakukan tradisi makan-makan sebelum Ramadan atau dikenal dengan istilah "papajar".

"Sepekan menjelang masuknya bulan puasa, wisatawan yang datang ke Pantai Jayanti didominasi wisatawan lokal yang melakukan tradisi papajar dan sebagian kecil dari wilayah Bandung dan Garut, kemungkinan peningkatan angka kunjungan akan terjadi hingga dua hari menjelang puasa," kata Pengelola Pantai Jayanti di Kecamatan Cidaun, Asep R, Senin (29/3/2022).

BACA JUGA:  Hebat Euy, Kabupaten Bogor Raih Prestasi Luar Biasa Dalam Hal Ini

Asep menambahkan, sejak satu pekan lalu, peningkatan jumlah wisatawan sudah mulai terlihat.

Misalnya, lanjut Asep, di pekan sebelumnya, wisatawan yang hadir berkisar 1.000 orang per hari, namun meningkat menjadi 2.500 orang dan semakin tinggi kala memasuki akhir pekan.

BACA JUGA:  Wagub Jabar Minta Desa Mulai Bangkit dengan Cara Ini

Kendati jumlah orang yang datang cukup banyak, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Saat ini, untuk pengunjung memang tidak dibatasi, namun diimbau untuk tidak berenang di laut atau bermain di bibir pantai musabab gelombang ombak masih tinggi, utamanya saat memasuki sore.

BACA JUGA:  DPRD Kota Bogor Sentil Pemkot Soal Amburknya SDN Ciheulet 2

Polsek Cidaun bersama relawan tangguh bencana pun langsung disiagakan ketika jumlah wisatawan mulai meningkat.

"Sejak satu pekan terakhir angka kunjungan di beberapa pantai di selatan Cianjur, mengalami lonjakan didominasi wisatawan lokal yang hendak papajar seperti di Pantai Cemara, Jayanti, Karangpotong dan Pantai Lugina, namun kenaikannya tidak terlalu signifikan," kata Kapolsek Cidaun AKP Mardi.

Pihaknya juga dibantu Relawan Tangguh Bencana (Retana) mengawasi dan patroli di sekitar obyek untuk mengimbau kepada pengunjung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami mengimbau agar wisatawan tidak berenang karena gelombang masih tinggi dan dapat mengancam keselamatan. Petugas dan relawan disiagakan di sejumlah pantai yang mengalami peningkatan pengunjung," katanya. (ant)