GenPI.co Jabar - Bayi beruang coklat yang lahir beberapa waktu lalu hasil perkembangbiakan diperkenalkan kepada pengunjung Taman Safari Indonesia Bogor pada 15-17 April.
Komunikasi pemasaran atau Marketing Communications Lembaga konservasi Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor, Hafi, menuturkan, pertunjukkan ini merupakan bagian dari peringatakan Hari Beruang Sedunia yang jatuh pada 23 Maret setiap tahun.
"Hari Beruang sedunia didedikasikan untuk penyelamatan dan perlindungan beruang di seluruh Dunia. Kebetulan kami berhasil mengembangbiakkan beruang coklat itu," kata Hafi di Bogor, Minggu (17/4).
Dia menambahkan, bayi beruang itu berjenis kelamin betina ini lahir dari induk betina Gaby serta induk pejantan Niko.
Kedua induk itu juga merupakan hasil perkembangbiakan Lembaga Konservasi TSI Bogor.
Sebagai langkah memberi rasa aman dan nyaman bagi bayi beruang coklat, maka pengunjung yang berkesempatan datang hanya bisa melihat selama satu jam saja.
Pengunjung melihat bayi beruang coklat itu di Istana Panda.
Selama satu jam itu, TSI Bogor memberikan edukasi kepada para pengunjung tentang mengenal satwa karnivora lebih dalam.
Bukan hanya itu, pengunjung juga mengikuti perlombaan menarik garis nama beruang yang disesuaikan dengan gambar.
Selain itu, pengunjung bisa melihat para petugas melakukan perawatan secara langsung kepada bayi beruang sambil memberi susu.
Menggunakan konsep nursery room, TSI Bogor juga membawa semua peralatan yang dibutuhkan bayi beruang, termasuk inkubator agar menjaga suhu tetap hangat.
Sementara itu, bayi beruang coklat ini belum diberikan nama dan masih dalam perawatan di rumah sakit satwa TSI Bogor.
Sebab sang ibu, Gaby masih belum bisa merawat buah hatinya tersebut dengan cukup baik.
Dokter hewan TSI Bogor, dr Bongot mengungkapkan, lahirnya bayi beruang coklat ini menjadi kabar gembira bagi pelestarian satwa.
Secara umum, lanjut dia, ada beberapa spesies beruang yang hidup di dunia sampai saat ini.
Mulai dari beruang putih atau lebih dikenal sebagai beruang kutub, atau juga disebut beruang polar.
Lalu beruang coklat, beruang hitam, beruang goa, beruang kacamata, serta jenis beruang terkecil di dunia, beruang madu.
Dengan di gelarnya kegiatan ini, maka diharapkan masyarakat bisa lebih mengenal dan semakin dekat dengan satwa.
“Dengan diadakan peringatan hari beruang sedunia ini, diharapkan timbul kepedulian masyarakat atas perlunya menjaga kelestarian satwa liar, agar tidak terjadi lagi perburuan liar terhadap beruang-beruang yang berada di alam bebas. Sehingga kelak, keberadaan beruang-beruang di alam masih tetap terjaga keseimbangan populasinya,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News