GenPI.co Jabar - Musim libur Lebaran dijadikan momentum oleh Wakil Bupati Garut Helmi Budiman untuk mengevaluasi dan memperbaiki sektor pariwisata agar lebih baik di masa depan.
"Saya akan lihat dulu, dievaluasi semua wisata baik yang dikelola swasta maupun pemerintah," kata Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Dari data yang ada, Helmi menyebut sejumlah objek wisata di Kabupaten Garut banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Helmi menuturkan, diperkirakan dari hasil pendataan di lapangan, ada 1 juta orang yang berkunjung ke Kabupaten Garut untuk berwisata.
Namun dia mengakui, banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Garut menimbulkan beberapa masalah.
Beberapa di antaranya adalah pengelolaan sampah di tempat wisata dan keselamatan pengunjung.
"Ini (kunjungan) ternyata ada peningkatan luar biasa, tentu ada beberapa dampak sangat terasa yaitu sampah, di Situ Bagendit sampah itu di danau di mana-mana," kata Helmi.
Maka dari itu, dia berharap permasalahan sampah ini harus betul-betul diperhatikan seperti misalnya menyediakan tempat sampah yang banyak dan tempat penampungan sampah yang memadai.
Selain sampah, hal mendesak lain yang harus dicari solusinya, kata Helmi, adalah masalah jaminan keselamatan jiwa bagi pengunjung di tempat wisata.
Utamanya pada tempat wisata air yang harus memiliki petugas penyalamat atau balawisata kompeten.
"Saya wanti-wanti kepada seluruh pengusaha wisata, protokol keselamatan harus menjadi nomor satu, ada beberapa kejadian yang kecelakaan, ini juga harus diperketat protokol keselamatannya," kata Helmi.
Pada saat momen libur Lebaran kemarin, dia mendapat laporan ada seorang wisatawan asal Bandung yang meninggal saat berenang di Puncak Darajat, Kecamatan Pasirwangi.
Maka dari itu, dia mengimbau kepada pengelola wisata agar lebih memperhatikan masalah keselamatan dan keamanan.
Tak ketinggalan penerapan protokol kesehatan yang ketat di tempat wisata.
"Masalah keselamatan dan keamanan betul pasti saya tanya itu prosedur (seperti apa), bukan hanya protokol kesehatan tetapi protokol keselamatan," katanya.
Persoalan yang cukup menganggu lainnya adalah soal pungutan liar (pungli) di sejumlah objek wisata.
Seperti misalnya pungli di tempat wisata Pantai Sayang Heulang yang cukup meresahkan.
Namun terkait hal itu, pihaknya sudah menerjunkan tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Garut untuk menelusuri pungli tersebut agar tak terjadi lagi.
"Saya minta yang begitu ditindak tegas, karena merusak citra pariwisata," kata Helmi. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News