GenPI.co Jabar - Desa Bojong Koneng di Kabupaten Bogor merupakan salah satu sentra produksi jamur tiram.
Kerennya lagi, jamur tiram tersebut diolah dan dikembangkan menjadi keripik.
Budi daya jamur tiram diperkenalkan oleh Retno Lestari.
Retno merupakan seorang dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Budi daya ini merupakan program mikoponik yang dirintis Retno pada tahun 2019.
Lewat program mikoponik, bahan baku jamur tiram diperoleh melalui pemanfaatan limbah agrikultur sebagai media tanam.
Hal ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari program pengabdian masyarakat. Retno mengajak dan mengajarkan masyarakat untuk aktif budi daya jamur tiram.
Dia harap, program tersebut bisa membangun potensi Desa Bojong Koneng.
“Jamur tiram memiliki nilai ekonomis tinggi karena sering dijual sebagai bahan pangan yang sehat. Jamur merupakan alternatif pengganti daging,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Retno memperkenalkan produk keripik jamur tiram asli Desa Bojong Koneng dengan nama MikoQu.
Nama tersebut diambil dari program mikoponik yang mendapatkan dana hibah dari Program Pengmas Unggulan Perguruan Tinggi Kementerian Riset dan Teknologi – Badan Riset dan Inovasi Nasional.
“Tekstur keripik jamurnya crispy, kandungan proteinnya tinggi, cara membuatnya sederhana dan punya nilai ekonomis yang tinggi untuk dijual,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News