GenPI.co Jabar - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menggelar Riksa Budaya wilayah Cirebon, Indramayu, dan Majalengka, serta Kongres Bahasa Cirebon.
Acara yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal itu digelar, Sabtu (26/11) malam di Gedung Negara Kota Cirebon.
"Ada dua kegiatan yang kami gelar di Kota Cirebon yaitu Riksa Budaya dan Kongres Bahasa Cirebon," kata Kepala Bidang Kebudayaan, Disparbud Jawa Barat Febiyani, Jumat (25/11).
Banyak budaya yang perlu dilestarikan, seperti tari topeng, angklung Bungko khas Cirebon, dan berokan Indramayu.
Budaya-budaya tersebut perlu dilestarikan agar tetap bisa diwariskan ke anak cucu.
"Sudah banyak karya budaya tak benda yang ada di Cirebon dan sekitarnya, seperti tari topeng, angklung bungko, dan berokan Indramayu," ujarnya.
Selain menggelar Riksa Budaya, juga diselenggarakan Kongres Bahasa Cirebon. Bahasa ibu ini perlu dilestariakan agar tidak hilang.
"Pada 2022 kami lakukan kegiatan ini di tiga daerah, dengan kearifan lokal masing-masing yaitu di Bekasi, Cirebon, dan Sukabumi," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukamanjaya menyambut baik acara tersebut. Generasi muda perlu mengetahui bahasa ibu dan budaya.
"Kami akan tampilkan lima tarian topeng yang dilakukan oleh ahli warisnya, dan ini baru pertama kali dilakukan," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News