GenPI.co Jabar - Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu yang ada di Kabupaten Bandung Barat mengeluarkan asap putih sejak Rabu (11/1).
Data aplikasi Magma Indonesia pada Kamis (12/1) asap putih menyembur dengan ketinggian 10-160 meter dari dasar kawah ecoma, dengan kekuatan sedang-kuat.
Aplikasi tersebut mengeluarkan peringatan dini kepada pendaki atau pengunjung untuk tidak turun ke Kawah Ratu dan Kawah Upas. Tak hanya itu, pengunjung juga diimbau untuk tak berlama-lama atau menginap.
Apabila asap semakin menebal atau tercium bau gas menyengat, diminta untuk segera menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut aktivitas tersebut masih normal. Status Gunung Tangkuban Parahu juga berada di level 1.
"Masih Level 1 atau normal. Hasil pemantauan di alat seismik tidak ada peningkatan vulkanik di Gunung Tangkuban Parahu," kata Koordinator Gunung Api pada Unit PVMBG, Oktory Prambada dikutip dari Ayobandung.com, Kamis (12/1).
Dia menjelaskan, asap putih yang muncul dari kawah tersebut dipicu aktivitas hidrotermal karena air di permukaannya terpanaskan.
Air tersebut, kata Oktory, ditimbulkan dari cuaca hujan yang mengguyur kawasan tersebut beberapa pekan terakhir.
"Kepulan asap biasa terjadi di musim hujan, karena Tangkuban Parahu itu dominan aktivitas hidroatrenal bukan magma, ketika ada cairan di atas, kemudian sistem magmanya berjalan disitu. Dia berubah cair ke gas, di fase tersebut terlihatlah asap," kata Oktory.
Pun demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk waspada.
"Masyarakat harap waspada potensi erupsi freatik seperti lontaran lumpur, karena suhunya tinggi. Ini berbahaya bagi yang beraktivitas dekat kawah. Jadi jangan terlalu dekat," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News