GenPI.co Jabar - Pernah dengar mengenai revenge tourism? Istilah tersebut marak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Revenge tourism diprediksi bakal jadi tren wisata tahun 2022. Secara harfiah, revenge tourism merupakan wisata balas dendam.
Melansir Tourism Teacher, istilah revenge tourism muncul karena adanya pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 membuat sebagian besar bisnis di sektor pariwisata tutup, batas antar negara ditutup, lockdown dan persyaratan karantina yang membuat kesempatan berwisata orang semakin sedikit.
Akibat dipaksa tidak boleh ke mana-mana dalam waktu yang cukup lama, orang-orang mulai ingin balas dendam terkait liburannya.
Mereka ingin menebus waktu yang hilang, melunasi keinginan berwisata yang harus dibatalkan akibat pandemi Covid-19 dan keinginan melihat “dunia” luar yang sudah cukup lama ditinggalkan.
Director of Hotel Partners RedDoorz Indonesia, Yudhistira, berpendapat pelaku pariwisata harus mempersiapkan diri untuk menyambut tren revenge tourism.
Bagi para pelaku hospitality seperti RedDoorz, Yudhistira melihat era digitalisasi sangat penting bagi para pemilik properti untuk memahami digital marketing.
Pasalnya, anggaran yang terbatas harus bisa menjangkau banyak orang. Strategi digital marketing menjadi solusi dari permasalahan itu.
Digital marketing bisa memudahkan para konsumen untuk mendapatkan informasi terkait produk atau jasa yang ditawarkan.
"Beberapa strategi kami siapkan untuk menyambut tren revenge tourism yang diprediksi akan terjadi di tahun 2022," ujar Yudhistira, pada Kamis (23/12/2021) melalui keterangan resminya.
Dia memaparkan, strategi yang dilakukan RedDoorz adalah membantu pemilik properti mempromosikan produknya dan membantu pemilik properti melatih karyawan mereka.
Tidak hanya itu, RedDoorz juga membantu manajemen hotel dan bekerja sama dengan OTA (Online Travel Agent) untuk memudahkan masyarakat saat reservasi kamar.
Dengan demikian, pihaknya siap menyambut kembali para tamu yang membutuhkan tempat menginap ketika berwisata sekaligus siap membantu pemulihan ekonomi Nasional lewat industri pariwisata. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News