GenPI.co Jabar - Kampung Adat Miduana di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur perlu revitalisasi.
Pasalnya, kampung adat ini masih mempertahankan kebiasaan adat Sunda para leluhurnya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur akan membantu untuk pemulihan, pengembangan dan pelestariannya.
Tenaga Ahli Bupati Cianjur, Saep Lukman, mengatakan pemulihan Kampung Adat Miduana akan segera dilakukan setelah penelitian yang dilakukan dirinya dan Yayasan Lokatmala selesai.
"Bupati Cianjur menyatakan kesiapannya untuk merevitalisasi 99 rumah adat yang ada di kampung tersebut. Untuk pengembangan dan pelestarian kampung adat, kami akan meminta pemerintah daerah untuk membuat payung hukumnya," ujar Saep, pada Minggu (2/1/2022).
Selama ini, Kampung Adat Miduana terkesan tertutup dan ditutup-tutupi.
Sehingga, saat mendapatkan informasi terkait keberadaan kampung itu, pihaknya dan Yayasan Lokatmala mencoba untuk mendatangi dan menelusuri peninggalan seni, budaya dan kebiasaan warga sekitar.
Dari hasil penelusurannya, pihaknya menemukan berbagai peninggalan yang perlu dilestarikan karena telah berusia ribuan tahun seperti Situs Batu Rompe, Arca Cempa Larang Kabuyutan dan Gua Usralia.
"Kampung adat ini berdiri di atas lahan seluas 1.041 hektare persegi. Kampung meliputi 11 RT, 4 RW, 280 kepala keluarga dengan total 1.207. Mereka hidup dari hasil pertanian yang masih menjalankan tetekon atau aturan tradisi tata kelola pertanian," katanya.
Nama Miduana memiliki arti terbagi dua dimana keberadaan kampung berada di antara dua Sungai Cipandak Hilir dan Cipandak Girang yang bermuara di Sungai Cipandak.
Warga kampung adat memiliki kebudayaan yang kental dengan tradisi Sunda seperti dongdonan wali salapan, lanjaran tatali paranti, mandi kahuripan dan opatlasan mulud. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News