GenPI.co Jabar - Ini cara PT KAI (Kereta Api Indonesia) meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan.
Pasalnya, curah hujan yang tinggi bisa menyebabkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Hal ini bisa mengganggu perjalanan kereta api.
VP Public Relations KAI, Joni Martinus, mengatakan PT KAI berkomitmen untuk terus siaga dan melakukan perbaikan jalur.
Dengan begitu, perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI menjadi lancar dan selamat.
Salah satu cara yang dilakukan adalah menyiapkan petugas khusus di titik rawan bencana secara bergantian selama 24 jam.
Petugas yang berjaga akan langsung melakukan tindakan apabila terjadi sesuatu di jalur rawan.
“KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang dekat dengan daerah rawan,” ujar Joni, pada Rabu (10/11/2021).
Joni menjelaskan, AMUS yang disediakan terdiri dari kantong karung, bantalan rel dan perancah besi untuk penahan pondasi jalur.
Kemudian, ada juga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) untuk merawat kondisi jalur rel kereta api.
Di tahun 2021, ada 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor dan 66 titik rawan amblas di Jawa dan Sumatera.
“Perbaikan yang sudah KAI lakukan diantaranya normalisasi drainase dan pembuatan talud penahan konstruksi jalur kereta api,” katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News