GenPI.co Jabar - Sekretaris Dinas Kesehatan Cianjur, Irvan Nur Fauzi, mengatakan 7.987 anak menderita stunting.
Akan tetapi, angka tersebut tercatat turun. Di tahun 2020, anak yang menderita stunting di Cianjur mencapai 11.725 orang.
Bahkan, tahun 2019 merupakan angka yang tertinggi. Anak penderita stunting di Cianjur mencapai 12.761 orang.
“Cianjur masih masuk dalam lokasi fokus stunting Nasional,” ujar Irvan, pada Minggu (14/11/2021).
Irvan menjelaskan, pendataan anak stunting di wilayah Cianjur merupakan upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk menekan angka stunting.
Hal ini juga dimaksudkan untuk penanganan lebih cepat terhadap anak yang mengalami kecenderungan.
Upaya untuk menurunkan atau mencegah stunting di Cianjur dilakukan dengan melibatkan banyak dinas dan instansi alias keroyokan.
“Sesuai permintaan dari bupati dan Kementerian Kesehatan, kami melakukan penanganan bersama mulai dari dinas sosial, PUPR, pertanian hingga pendidikan,” katanya.
Berdasarkan data dari Riskesda, 50 desa di Cianjur masuk ke dalam lokasi fokus kecenderungan dan kasus stunting besar.
Jika hal tersebut dibiarkan, maka bisa saja anak yang kecenderungan akan berpotensi menjadi stunting.
“Kita akan fokuskan penanganan di masing-masing desa. Meski baru kecenderungan, harus segera kita tindak lanjut agar angka stunting tidak kembali tinggi,” ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News