GenPI.co Jabar - Merek fashion asal Bandung Cocoes tetap berkibar saat pandemi virus corona (covid-19) berkat strategi yang tepat.
Pemilik Cocoes Indra Sapaat mengatakan pihaknya merambah digitalisasi untuk mengembangkan usaha.
“Digitalisasi tidak bukan hanya soal jualan online, tetapi juga tentang merevolusi cara mengembangkan usaha," kata Indra di Bandung, Senin (14/2).
Sebelumnya, Indra menjajakan langsung produknya ke konsumen dan Pusat Grosir Gedebage, Kota Bandung, saat memulai usaha pada 2016.
Indra mengaku masih menerapkan skema amati, tiru, dna modifikasi (ATM) hingga akhir 2019.
Setelah itu, dia melakukan re-branding total pada 2020. Indra tidak lagi menggunakan cara yang sama saat berjualan.
Dia merambah dunia digital dengan berfokus pada produk sandal platform.
“Sebelum bulan puasa tahun 2020, ada inisiatif membuat sandal platform karena punya referensi dari Jepang dan Amerika,” ujar Indra.
Cocoes menjual sandal yang diberi nama Una untuk wanita dan Gueno bagi pria.
Harga sandal termurah ialah Rp 89 ribu. Namun, rata-rata harga produk Cocoes di kisaran Rp 250 ribu-Rp 345 ribu.
Cocoes menargetkan penjualan di atas 450 jenis pada 2022, tetapi meningkat menjadi 750 dengan segmentasi kelas menengah.
Hingga saat ini penjualan produk Cocoes masih berpusat di Jawa. Persentasenya ialah 60 persen di Jabodetabek dan 40 persen di Jabar.
“Di luar Jawa ada Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Namun, fluktuasi. Setiap bulan berbeda,” ujar Indra.
Keputusan Indra keluar dari zona nyaman membuat bendera Cocoes makin berkibar.
“Dalam keadaan pandemi, kita nggak bisa menjalani bisnis secara online dan offline secara berbarengan,” kata Indra.
Indra pun sudah memiliki strategi untuk mengembangkan bisnisnya, seperti mengenalkan Cocoes melalui public figure, komunitas, dan video podcast.
“Dibilang pesimistis nggak, (justru) makin optimistis ke depannya,” kata Indra. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News