GenPI.co Jabar - Umar Sumarta yang merupakan guru ketika KASAD Jenderal Dudung Abdurachman masih SMP tidak pernah melupakan mantan muridnya itu.
Umar adalah guru seni rupa di SMP Kartika Candra, Bandung. Di sekolah itulah Dudung pernah menempuh pendidikan beberapa puluh tahun silam.
Umar yang kini berusia 74 tahun pun memberikan kenang-kenangan berupa lukisan kepada Dudung.
Lukisan itu bertema toleransi. Umar mengaku mendapatkan ide membuat lukisan setelah bertemu Dudung.
Saat itu Dudung masih berstatus sebagai Pangkostrad. Dalam lukisannya, Umar menggambarkan Dudung berseragam TNI.
Dudung duduk di atas kuda berwarna cokelat. Di sekitarnya ada banyak orang.
‘Kalau dilihat detailnya, ada masjid karena kita mayoritas agama Islam, terus ada Candi Borobudur, gereja, ada liong untuk Konghucu. Semua agama dalam hidup berdampingan," kata Umar di Bandung, Jumat (18/2).
Salah satu bagian yang paling menarik dari lukisan Umar ialah sosok anak berseragam putih sedang memberikan koran kepada Dudung yang ada di kuda.
Menurut Umar, sosok berseragam putih itu adalah gambaran Dudung saat masih kecil. Saat itu Dudung pernah menjadi loper koran.
"Detail menjual koran yang paling berkesan buat saya,” ujar Umar.
Umar mengaku menggambarkan sosok Dudung ketika yang bersangkutan masih berusia sebelas tahun.
“Ini tidak melihat foto, saya gambarkan," kata Umar.
Umar juga melukiskan empat bintang di baret hijau yang dipakai Dudung.
Saat itu Dudung masih menjabat sebagai Pangkostrad. Bak sebuah doa, lukisan Umar menjadi kenyataan. Dudung naik menjadi jenderal bintang empat.
“Saya yakin sebagai doa, akhirnya doa saya terkabul. Dia menjadi KSAD. Itu doa dari guru untuk muridnya," terang Umar. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News