GenPI.co Jabar - Sekitar 180.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Bandung lahir dan mampu memanfaatkan peluang dari pandemi covid-19.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah.
“Faktor ini didorong oleh tingginya daya beli dan pergeseran masyarakat untuk membeli tanpa tatap muka,” ujarnya di Bandung, Jumat (25/2).
Karena kondisi tersebut, aktivitas transaksi perdagangan online meningkat hingga 150 persen.
Hal tersebut membuat laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung bergerak ke angka 3,5 persen.
Setidaknya ada tiga produk dengan angka penjualan secara online yang cukup tinggi, yaitu fesyen, makanan dan minuman, serta produk kesehatan.
Untuk itu, pihaknya berupaya memberikan fasilitas pertumbuhan UMUM di Kota Bandung.
“Rencananya tahun ini akan ada pelatihan secara daring untuk 500 pelaku UMKM,” tuturnya.
Selain itu, Disdagin Kota Bandung juga akan menggelar Pasar Kreatif Bandung di enam pusat perbelanjaan.
Pihaknya juga siap menggelar bimbingan teknis (bimtek) digitalisasi marketing.
Pada 2021, bimtek tersebut diikuti oleh 600 UMKM dengan menggandeng tiga marketplace.
“Berkaca dari omzetnya, aktivitas di e-commerce ini sangat membantu pelaku UMKM dalam menjual produknya,” ucapnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News