GenPI.co Jabar - Rawat inap rumah sakit untuk pasien covid-19 di Kota Cirebon sudah mencapai 58 per 100 ribu penduduk per minggu.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, hal tersebut karena menjadi rujukan kesehatan masyarakat daerah sekitar.
“Kita masih kesulitan untuk menurunkan rawat inap rumah sakit, karena Kota Cirebon ini merupakan rujukan kesehatan daerah lainnya,” ujarnya di Cirebon, Selasa (1/3).
Agus mengatakan, indikator normal rawat inap rumah sakit seharusnya di bawah 30 per 100 ribu penduduk per minggu.
Namun, saat ini sudah mencapai 58 per 100 ribu penduduk per minggu.
Dengan indikator tersebut, membuat pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali masuk ke level 4.
Agus menyebutkan, indikator rawat inap tersebut tidak dapat ditekan lagi karena rumah sakit di Kota Cirebon juga merawat warga daerah lainnya juga.
“Kami sudah mengumpulkan para direktur rumah sakit, dan mereka menyatakan tidak bisa lagi menurunkan indikator rawat inap,” sebutnya.
Bahkan, pada pekan sebelumnya, rawat inap untuk pasien covid-19 di Kota Cirebon mencapai 70 per 100 ribu penduduk per minggu.
Angka tersebut yang tertinggi selama kasus covid-19 meningkat di Kota Cirebon.
“Rawat inap rumah sakit kita sempat menyentuh angka 70 per 100 ribu penduduk per minggu,” tuturnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News