GenPI.co Jabar - Distribusi minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET) menjadi pekerjaan rumah pemerintah pusat.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan jika para pedagang pasar masih kesulitan mendapatkan persediaan minyak goreng.
“Di sini saya lihat minyak goreng krisis ya, banyak yang kosong tadi. Kalau pun ada sedikit,” ujarnya saat meninjau harga minyak goreng di Pasar Baru Bogor, Rabu (2/3).
Dalam kunjungan tersebut, pedagang yang menyediakan minyak goreng sesuai HET mengaku kepada Bima tidak kebagian stok.
Sedangkan pedagang menyediakan goreng non HET seharga Rp16.000.
Selain itu, Bima juga mendapat keterangan yang sama dari pedagang lain jika persediaan minyak goreng HET kurang mencukupi.
“Jadi di pasar, yang langka itu masih minyak goreng,” katanya.
Sementara itu, saat ini penyebaran minyak goreng kemasan premium HET Rp14.000 masih terbatas dijual dipasar tradisional.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perisdustrian (DiskopUKMdagin) Kota Bogor, Mohamad Soleh.
Bahkan, Soleh mengatakan jika stok minyak goreng kemasan sederhana belum memasuki Kota Bogor. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News