GenPI.co Jabar - Kebijakan untuk menaikkan harga LPG nonsubsidi ternyata dikhawatirkan oleh sejumlah pedagang dapat terjadi efek domino.
Ketua Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni, mengatakan kenaikkan harga LPG nonsubsidi dikhawatirkan akan berdampak pada ketersediaan LPG 3 kilogram.
Sebab dengan makin mahalnya harga LPG nonsubsidi, konsumen bakal beralih ke LPG 3 kilogram yang berefek kepada ketersediaan barang.
“Kami sangat prihatin, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan pada LPG 3 kilogram atau melon, karena banyak konsumen ya g beralih,” ujar Mukroni saat dihubungi, Kamis (3/3).
Harga LPG, lanjut dia, sangat vital bagi para pengusaha warteg karena dapat meningkatkan ongkos produksi.
Oleh karena itu, dengan naiknya harga LPG, maka dirinya bakal menaikkan menu warteg.
“Lihat dulu bagaimana dampaknya selama sepekan ini, jika memang sangat luar biasa maka bisa kami naikan,” tuturnya.
Dia menambahkan, apabila dalam sepekan terakhir kondisinya semakin parah, maka rencananya harga akan dinaikkan secara serentak.
Ia mengatakan, jika dalam sepekan kondisinya semakin parah maka kenaikan harga ini akan dilakukan secara serentak.
“Iya pasti serentak, karena kan seluruhnya menggunakan gas dan otomastis berdampak semuanya. Tetapi, kami mesti lihat kondisi seminggu ini terlebih dahulu,” ungkapnya.
Keputusan ini diakui Mukroni sangat memberatkan dan meminta kepada pemerintah untuk mengkaji ulang.
Apalagi pada saat ini. kondisi sedang serba sulit karena pandemi Covid-19.
“Pemerintah harus cari solusi terbaik, karena saat ini daya beli masyarakat juga belum pulih akibat pandemi,” tandasnya. (mcr19/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News