GenPI.co Jabar - Para ulama di Kabupaten Garut diharapkan dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat berdakwah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, hal tersebut dapat mencegah paham intoleransi dan radikalisme yang saat ini menjadi perhatian pihaknya.
Hal itu ia katakan saat acara lokakarya dan bedah buku berjudul “Meluruskan Hakikat Syahadat, Bai'at, Jama'ah Muslimin, dan Khalifah“ karya KH Aceng Zakaria yang digelar Sekolah Tinggi Agama Islam Persis Garut, Sabtu.
“Seharusnya kita tidak kalah dakwahnya dengan mereka yang sembunyi-sembunyi, apalagi sekarang ini TV memberikan tausiyah, memberikan jalan yang lurus,” ujarnya.
Berdasarkan laporan pemerintah pusat jika masalah paham intoleransi dan radikalisme sudah menyebar di beberapa kecamatan di Garut.
Permasalah tersebut menjadi perhatian serius pihaknya maupun ulama dalam meningkatkan dakwah dengan menggunakan berbagai media.
“Kita punya 500 lebih pesantren, tetapi intoleransi di Kabupaten Garut melebihi daripada takaran yang seharusnya ada, 41 dari 42 kecamatan terpapar paham intoleransi menuju radikalisme,” tuturnya.
Karena itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kebijakan.
Hal itu sesuai amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang memelihara keamanan dan ketertiban di Kabupaten Garut.
“Kami, TNI dan Polri beserta seluruh 'stakeholder', ujungnya adalah pengadilan yang akan memutus satu perbuatan ini akan dipidana atau tidak pidana,” sebutnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News