PTM di Garut Mulai digelar, Ini Langkah Antisipasi dari Disdik

11 Maret 2022 13:30

GenPI.co Jabar - Sekolah yang mengadakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Garut, Jawa Barat secara berkala akan dikunjungi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut bersama instansi terkait untuk memastikan protokol kesehatan Covid-19 di jalankan dengan benar.

"Ketika ada sekolah yang melanggar, akan kami tegur, ini harus sadar semua dengan kondisi saat ini karena ini untuk kebaikan bersama," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin kepada wartawan di Garut, Kamis (10/3/2022).

Ade menuturkan, PTM di Garut sudah mendapatkan rekomendasi izin dari Dinas Kesehatan Garut.

BACA JUGA:  Petani di Banjar Senang Panen Meningkat, Ternyata ini Sebabnya

Hanya saja PTM dilaksanakan dengan berbagai syarat yang salah satunya adalah wajib menerapkan protokol kesehatan serta dibatasi hanya 50 persen saja.

Supaya PTM bisa berjalan dengan lancar, pihaknya kata Ade, akan menerjunkan pengawas sekolah beserta Satpol PP.

BACA JUGA:  2 dari 12 Pencuri Kendaraan Bermotor di Cirebon ditembak Polisi

Hal ini dilakukan agar kegiatan PTM di sekolah sudah sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

"Kami menurunkan para pengawas sekolah untuk terjun ke lapangan, Satpol PP juga turun ke lapangan, memastikan PTM benar-benar 50 persen, tidak ada yang 100 persen," katanya.

BACA JUGA:  Ini Motif Pelaku Penganiyaan Kiai di Indramayu

Berdasarkan Surat Edaran Bupati Garut, Ade menyebut bahwa sekolah sudah diperbolehkan PTM mulai 7 Maret 2022.

Di peraturan tersebut tertuang PTM diizinkan 100 persen siswa untuk kelas 6 SD dan 9 SMP.

"PTM dengan kapasitas 50 persen per 7 Maret, kecuali kelas 6 dan 9, bisa 100 persen sebab mau menghadapi ujian," katanya.

Para siswa dan orang tua pun, ujar dia, sangat menyambut baik PTM yang bakal kembali dilaksanakan.

Apalagi sebelumnya, pelaksanaan PTM sudah berjalan normal namun tiba-tiba karena meningkatnya kasus Covid-19, maka dikembalikan lagi ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.

"Orang tua, siswa, guru, sedang asyiknya belajar di sekolah, tiba-tiba kemarin kembali PJJ, makanya saat PTM kembali, semua antusias," katanya.

Ade menjelaskan, pihaknya akan tetap memfasilitasi para siswa yang orang tuanya tidak setuju untuk kembali PTM.

"Ketika ada orang tua yang belum yakin untuk PTM, kami tetap layani dengan PJJ, karena sekarang juga kan masih 50 persen PJJ," katanya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR