Hore, PUPR Cianjur Siap Bangun Lagi Jembatan Roboh

13 Maret 2022 07:30

GenPI.co Jabar - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Cianjur, Jawa Barat, Eri Rihandiar menuturkan pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp1,2 miliar untuk membangun kembali sejumlah jembatan yang roboh dibeberapa Kecamatan di Cianjur.

Salah satu jembatan yang akan disambungkan kembali adalah Leuwi Keris di Kecamatan Campaka Mulya karena merupakan akses utama masyarakat sekitar untuk perekonomian, kesehatan, dan pendidikan.

"Kami sudah anggarkan biaya Rp12 miliar dari APBD 2022, untuk pembangunan kembali 13 jembatan permanen yang putus akibat bencana alam. Untuk Jembatan Leuwi Keris anggaran yang disiapkan Rp1,2 miliar, harapan kami pembangunan jembatan permanen yang putus dapat berjalan tahun ini," kata Eri, Sabtu (12/3/2022).

BACA JUGA:  BKKBN Beri Kabar Buruk Soal Stunting di Jabar, Ada Status Merah

Selain jembatan permanen, Eri mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Cianjur sudah mengajukan anggaran ke pemerintah pusat dan provinsi guna memperbaiki 18 jembatan gantung yang putus.

Sepanjang tahun 2022 banyak jembatan yang rusak karena diterjang derasnya air sungai dan dimakan usia sehingga perlu segera diperbaiki karena jika mengandalkan APBD Cianjur saja akan sangat sulit lantaran terbatas.

BACA JUGA:  Tekan Angka Stunting, Pemprov Jabar Lakukan Manuver Top

"Kami upayakan dapat terealisasi tahun ini karena sebagian besar merupakan akses penghubung utama antar desa dan kecamatan, untuk tambahan anggaran kami juga mengajukan ke provinsi dan pusat," katanya.

Sementara itu, Anggota DPRD Cianjur, Usep Saepuloh Zen mengatakan bahwa jembatan Leuwi Keris yang terputus karena dihantam air sungai deras beberapa bulan lalu harus segera diperbaiki.

BACA JUGA:  Bahaya, Persib tanpa Febri dan Klok saat Hadapi Madura United

Sebab jembatan tersebut merupakan akses utama warga sekitar, khususnya Desa CIbanggala yang sementara ini menggunakan jembatan darurat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Kendati sudah ada jembatan darurat, Usep menilai tidak layak karena akan membuat warga kesulitan untuk beraktivitas serta bisa dikatakan menjadi terisolir dari daerah lain.

"Jembatan Leuwi Keris merupakan akses utama penunjang aktivitas warga terutama perekonomian. Saat ini untuk membawa hasil bumi, mereka terpaksa harus memikul dan berjalan sejauh setengah kilometer sebelum sampai ke jalan utama," katanya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha
Cianjur   Jawa Barat   Jembatan   Roboh   Rusak   PUPR  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR