GenPI.co Jabar - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto memiliki pesan bagi 136 kader Penyuluh Wawasan Kebangsaan yang mengikuti pemantapan dan pelatihan di Green Forest Bogor, Senin (14/3).
Menurutnya, membangun infrastruktur tidak cukup untuk membangun kota dan negara.
Namun, juga perlu membangun kultur sumber daya manusia (SDM) agar tidak merusak pembangunan.
“Untuk itu, pembangunan infrastruktur atau fisik harus diiringi pembangunan kultur dan manusianya,” ujarnya di Kota Bogor, Selasa (15/3).
Bima menyebutkan, banyak kota di Indonesia yang menggunakan teknologi canggih dan bagus secara fisik, namun bisa mundur dan hancur dirusak oleh manusia.
Menurutnya, sejarah tersebut berulang sejak dahulu hingga saat ini.
Selain itu, banyak pemimpin yang gagal membangun manusia, karena tidak membangun kultur.
Contohnya saat 2014, Pemerintah Kota Bogor membangun dan memperbaiki taman, pedestrian, ruang terbuka dan lainnya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan hak untuk masyarakat.
Dalam perjalanannya, fasilitas seperti lorong bawah tanah yang dibangun dan diperbaiki dicorat-coret oleh oknum vandalisme.
“Bung Karno dan Pak Harto mengikat bangsa Indonesia selama puluhan tahun dengan pemikiran kebangsaan,” ujarnya.
Bima menyebutkan, Indonesia memiliki keragamanan dan Pancasila serta UUD 1945 hadir untuk mempersatukan.
Bila ada yang ingin mengoyak, mempertanyakan, serta menafsirkan lain, Bima menegaskan jika hal tersebut berarti keluar dari rel perjalanan bangsa Indonesia.
“Tidak mudah merumuskan Pancasila, panjang perdebatannya dan selesai ketika republik ini didirikan,” tuturnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News