GenPI.co Jabar - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah mengaku bingung dengan fenomena kelangkaan minyak goreng kemasan yang terjadi dalam dua bulan terakhir.
“Saya juga secara pastinya tidak tahu agak kebingungan, kami sebagai penanggungjawab di lapangan Disdagin bertanggungjawab terhadap stabilisasi harga dan stok ini adalah satu fenomena yang aneh juga,” terangnya.
Namun masyarakat saat ini boleh sedikit bernapas lega karena stok minyak goreng kemasan kini sudah kembali setelah sempat langka di pasaran.
Hanya saja, harga yang tersedia tidak lagi menggunakan harga eceran tertinggi (HET) yang sebelumnya dipatok Rp14.000 per liter.
Saat ini, Elly menyebutkan untuk harga minyak goreng per kemasan disesuaikan dengan produsen.
“Tadi yang kemasan 2 liter itu harganya Rp 47.900 untuk merek Filma, SunCo, dan Cemara. Ini adalah kebijakan direksi perusahaan,” kata Elly saat meninjau salah satu ritel perbelanjaan di Bandung, Rabu (16/3).
Pemerintah pusat sendiri telah resmi mencabut kebijakan HET minyak goreng kemasan.
Dengan cepat, rak-rak minyak goreng di supermarket Kota Bandung kembali terisi setelah kosong selama beberapa waktu.
Dari pantauan di salah satu supermarket di Jalan Sunda, rak-rak minyak goreng tersebut telah kembali diisi oleh petugas dan sejumlah pembeli langsung mengambilnya.
Pencabutan aturan satu harga minyak goreng ini bisa dikatakan cukup mendadak sehingga belum semua ritel menyediakan stoknya untuk dijual.
Perlu beberapa hari bagi ritel bisa kembali menyediakan stok untuk dijual kepada masyarakat.
“Teman-teman dari bidang distribusi perdagangan itu sudah mendatangi beberaapa toko ritel dan ternyata memang tidak semua toko ritel itu stoknya aman. Ada beberapa yang tidak ada stok, nah ini masih memerlukan waktu untuk penyesuaian,” jelasnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News