GenPI.co Jabar - Minyak goreng curah di Pasar Kosambi, Bandung, Jawa Barat, mengalami kelangkaan karena suplai tak kunjung datang ke para pedagang.
“Minyak mulai tidak ada sudah semingguan ini, karena dari suppliernya memang tidak ada dari pabriknya,” kata salah satu pedagang migor curah di Pasar Kosambi, Bandung, Cecep, Senin (21/3/2022).
Dia mengatakan, para pedagang biasanya akan menyediakan stok sebanyak 14 drum minyak curah.
Cecep mengaku, 14 drum minyak curah itu hanya cukup untuk dua sampai tiga hari saja.
“Harganya kami jual Rp 15.000 sampai Rp 16.000 per kilogram. Kami ambil dari supplier 14 drum, satu drum isinya 180 kilogram. Kalau sudah habis nanti biasanya refill,” jelasnya.
Saat ini, Cecep mengungkapkan mulai banyak konsumen yang beralih dari minyak goreng kemasan ke curah karena harganya jauh lebih murah.
Apalagi setelah Pemerintah Pusat memutuskan untuk mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan.
Sebelum kebijakan HET dicabut, harga minyak goreng kemasan adalah Rp 14.000 per liter.
Namun kini masyarakat harus membeli minyak goreng kemasan dengan harga mencapai Rp 24.000.
Hanya saja saat ini, minyak curah yang menjadi harapan masyarakat untuk mendapatkan harga lebih murah, justru menghilang di pasaran.
“Mereka gak ada bilang dari Jakarta juga kosong,” tuturnya.
Cecep yang bekerja di toko kelontong mengaku mengambil minyak curah dari supplier di daerah Kopo dan Holis Kota Bandung.
Dari keterangan supplier, dalam beberapa hari terakhir stok minyak curah memang tidak tersedia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News