Kabupaten Bogor Penyumbang Kasus TBC Terbesar di Indonesia

24 Maret 2022 09:30

GenPI.co Jabar - Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tercatat sebagai wilayah dengan kasus tuberkulosis atau TBC paling banyak di Indonesia.

Dari data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan, pada 2021 lalu Kabupaten Bogor menyumbangkan 15.074 kasus TBC.

Di Indonesia sendiri, kasus TBC mencapai 854.000 kasus, sehingga Kabupaten Bogor menjadi salah satu wilayah yang cukup banyak terpapar warganya.

BACA JUGA:  Gudang Minyak Goreng Repacking di Depok diduga Masih Beroperasi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Adang Mulyana, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan tersebut.

"Baru 80 persen pasien TBC yang sudah kami verifkasi. Hal ini karena tidak semua fasilitas kesehatan (faskes) atau praktik dokter melaporkan data pasiennya kepada kami," kata Adang, Rabu (23/3/2022).

BACA JUGA:  Seperti Koboi, Polisi di Depok Menembak ke Udara Usai Bertengkar

Banyaknya jumlah orang yang terpapar TBC tidak membuat Adang heran, mengingat jumlah penduduk yang begitu banyak.

Dia mengungkapkan, Kabupaten Bogor merupakan wilayah di Indonesia yang paling banyak jumlah penduduknya.

BACA JUGA:  e-Arrival Card, Inovasi Keren dari Kanwil Kemenkumham Jabar

"Kabupaten Bogor merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, jadi, wajar saja kalau kasus TBC Bogor terbanyak," ujarnya.

Banyaknya jumlah orang yang terkena TBC, kata Adang, karena selama pandemi Covid-19, penanganan tidak maksimal.

"Karena selama pandemi hampir semua tenaga kesehatan kami fokus menangani Covid-19. Saya rasa semua wilayah juga mengalami hal yang sama," jelasnya.

Usai menurunnya angka penularan Covid-19, pihaknya siap kembali memaksimalkan penanganan TBC di Kabupaten Bogor.

Untuk menanggulangi TBC, Adang menyebut ada empat tahapan yang bakal dilakukan Dinkes Kabupaten Bogor.

"Pertama, kami akan meningkatkan penemuan kasus TBC melalui petugas kesehatan. Saat ditemukan kami akan melakukan tata laksana penanganan pasien TBC," ujarnya.

Lalu yang kedua, Dinkes bakal meningkatkan jumlah surveilans agar masyarakat yang memiliki gejala seperti TBC bisa terdeteksi dan dan kemudian diskrining.

Pada tahapan ketiga, edukasi kepada masyarakat secara berkelanjutan akan diberikan oleh Dinkes agar bisa mengenali gejala TBC dan dorongan untuk pemeriksaan diri.

"Keempat, kami juga akan menyiapkan SDM dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk penguatan dan penanggulangan TBC," tutupnya. (mar7/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR