GenPI.co Jabar - Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah membuat pasokan minyak goreng curah menjadi berkurang sangat drastis.
Hal ini diakui oleh PT Maju Jaya Kekal Abadi yang menjadi distributor minyak goreng curah di Cirebon.
"Saya biasanya mendapatkan pasokan minyak goreng curah sehari delapan tangki, kini hanya dapat dua tangki saja," kata Direktur PT Maju Jaya Kekal Abadi, Feri Harianto di Cirebon, Sabtu (26/3/2022).
Feri mengungkapkan, sebelum HET ditetapkan pemerintah, pihaknya bisa mendapatkan enam sampai delapan tangki minyak goreng curah.
Namun sejak pemerintah menetapkan HET, hanya dua tangki saja yang bisa didapatkan oleh pihaknya.
Oleh karena itu, Feri menyebut pihaknya tak bisa lagi menyuplai pasokan minyak goreng curah ke daerah yang berada di wilayah Cirebon.
Mulai dari Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Dia menyebut, Kota Cirebon saja, dua tangki minyak goreng curah itu bisa langsung ludes dalam waktu satu hari.
Para pedagang, kata dia, harus rela mengantre untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah.
"Pasokan kita sangat kurang, makanya tidak bisa mencukupi kebutuhan. Untuk itu terpaksa pembeliannya saya batasi hanya 50 kilogram per orang," tuturnya.
Dalam sehari, lanjut Feri, pihaknya hanya bisa mendistribusikan minyak goreng curah sebanyak 18 ton saja.
Padahal sebelum HET ditetapkan, minyak goreng curah yang bisa didistribusikan mencapai 80 ton.
Dia juga mengungkapkan, pasokan minyak goreng curah sebetulnya sempat lancar-lancar saja.
Hanya saja, ketika HET diterapkan, maka suplai yang diterimanya menjadi berkurang karena banyak perusahaan yang tidak lagi menyuplai.
Sementara itu, pedagang warung kelontong, Kosim memilih HET dicabut agar stok bisa kembali normal.
"Sekarang kalau yang kemasan setelah HET dicabut langsung banyak di pasaran, mending mahal dari pada langka dan susah," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News