GenPI.co Jabar - Ambruknya dua ruang kelas SDN Ciheulet 2 mendapat keprihatinan dari Wakil Ketua III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jawa Barat, Eka Wardhana.
"Jadi ini eksekusinya, Pemkot Bogor telah mengajukan anggaran perbaikan sekolah, salah satunya SD ini," kata Eka saat meninjau lokasi kelas ambruk di SDN Ciheulet 1 dan 2, Senin siang.
Sebelum roboh, SDN Ciheulet 2 padahal sudah mendapat atensi perbaikan pada tahun 2022 ini dengan anggaran mencapai Rp600 juta.
Dia mengungkapkan, peristiwa ini harus menjadi pelajaran bagi Pemerintah Kota Bogor dalam hal melaksanakan perbaikan gedung sekolah.
Saat meninjau lokasi, dia sempat berkeliling untuk melhat kondisi ruang kelas 1 dan 4 yang ambruk serta dua ruang lainnya yang rusak berat.
Eka juga menyempatkan diri untuk melihat akses jalan di belakang gedung sekolah yang ambruk.
Ditemukan fakta bahwa sekolah tersebut di bagian belakangnya berhadapan dengan rumah sewa milik warga dengan jarak lebih kurang 1,5 meter.
"Ini tidak layak, DPRD dan Pemerintah Kota Bogor akan mengevaluasi ini," kata Eka.
Usai hal ini, pihaknya bakal segera melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Bogor.
Dia menyebut, akan ada langkah-langkah yang diambil agar fasilitas pendukung sekolah bisa segera mendapat perbaikan.
DPRD, lanjut dia, bakal meminta kepada Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan inventarisasi jumlah sekolah yang mendesak untuk segera diperbaiki sejak akhir 2022 lalu.
"Dari kejadian atap ambruk SDN Otista yang dekat sekali dengan Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor belum melaporkan berapa hasil inventarisasi gedung sekolah rusak ke DPRD," jelasnya.
Sementara itu, Kepala SDN Ciheulet 1 Dedeh Firda yang turut mendampingi Eka berharap perbaikan bisa segera dilakukan karena sangat dibutuhkan siswa.
"Ruangan yang ini belum tahu terakhir diperbaiki kapan, sebelum saya di sini juga sudah ada gedung ini. Sudah lama belum tersentuh perbaikan," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News