Pemkot Bogor Mulai Keringat Dingin Stok Minyak Goreng Kurang

29 Maret 2022 19:30

GenPI.co Jabar - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat merasa khawatir akan kekurangan stok minyak goreng saat Ramadan 1433 Hijriah/2022 Masehi.

Pasalnya, satu minggu sebelum Ramadan, stok minyak goreng di Kota Bogor semakin kekurangan.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Bogor Mohamad Soleh, mengatakan, kelangkaan minyak goreng diperburuk dengan harganya yang naik signifikan.

BACA JUGA:  Perda Desa Wisata Bisa Bikin Pariwisata di Jawa Barat To The Moon

"Kami terus pantau pasar dan akan koordinasi dengan pihak terkait," katanya.

Dia menambahkan, hasil pantauan di Pasar Baru Bogor dan Pasar Kembang Blok C da D, rerata minyak goreng dijual oleh pedagang dengan harga Rp18.000 sampai Rp20.000.

BACA JUGA:  BUMDes diluncurkan Pemprov Jabar, Tujuannya Sungguh Mulia Sekali

Selain itu, minyak goreng curah dari agen mengalami kenaikan sebesar 13 persen atau naik Rp2.000.

Sebelumnya, harga yang dijual adalah Rp16.000, namun mengalami kenaikan menjadi Rp18.000.

BACA JUGA:  Meski Lolos ke AFC Cup, I Made Wirawan Merasa Ada yang Mengganjal

Namun naiknya harga tidak berbanding lurus dengan ketersediaan stok di pasaran.

Soleh menuturkan, para pedagang tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng karena terbatas serta kerap kali tidak kebagian stok di Agen Toko Makmur Pasar Anyar dan Toko Kota Jaya.

Pedagang, lanjut Soleh, hanya mendapatkan stok per 1 jeriken dengan kapasitas 16 kilogram per pembelian setiap hari.

Sehingga masyarakat kesulitan karena stok yang ada sangat terbatas.

Soleh mengungkapkan, untuk minyak goreng kemasan mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi.

Kenaikan minyak goreng kemasan mencapai 14 persen atau naik Rp3.000 dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000.

Stok yang tersedia pun terbatas antara lain merek Resto.

"Jadi rata-rata stok minyak curah kosong di pedagang, karena hanya 16 kilogram dijatah. Stok minyak kemasan juga sangat terbatas cenderung kosong," kata Soleh.

Pemerintah Kota Bogor, lanjut dia, akan selalu mengecek ketersediaan minyak goreng dan juga harga di pasaran.

"Situasi dan suasana di dalam pasar cukup ramai, dan akan terus dipantau sampai dengan H-1 menjelang Ramadhan atau pada hari Jumat tanggal 1 April 2022," ujarnya.

Sementara itu, para pedagang di Pasar Baru Bogor dan Pasar Anyar menyebut stok minyak goreng curah dan kemasan tidak tersedia untuk pembeli dari kalangan masyarakat umum.

Sebab untuk langganan para pedagang saja, 16 kilogram minyak goreng per hari tidaklah cukup.

Bahkan salah satu pedagang kelontong di Pasar Baru Bogor, Wati mengaku selalu menyebutkan habis jika ada yang bertanya minyak goreng.

Sebab, Wati mengungkapkan, persediaan minyak goreng yang dimiliki lebih diprioritaskan untuk langganan tokonya.

Dari harga Rp16.000 per kilogram ia jual kembali kepada masyarakat dengan harga Rp19.000 per kilogram.

Di tokonya, Wati pun tidak memajang persediaan minyak goreng kemasan maupun curah dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada tapi tidak saya pajang, untuk langganan masih kurang. Yang kemasan sama sekali tidak ada," katanya.

Pedagang lain, Ani yang beroperasi di Pasar yang sama menyebut minyak goreng curah maupun kemasan sedang tidak ada stok dari agen karena terbatas.

"Tidak ada, curah atau kemasan. Kalau pun ada yang kemasan merek Fortuner kemarin, harga Rp47.000 sekarang tidak ada stoknya," kata dia.

Pedagang kelontong di Pasar Anyar, Tio pun mengungkapkan hal serupa bahwa tidak menjual bebas minyak goreng karena stok terbatas.

Sebab pelanggannya bakal langsung menyerbutnya tokonya begitu stok datang.

"Habis sudah, tiap hari kurang. Kosong pasti dalam beberapa jam juga," katanya.

Pemilik agen minyak goreng di Toko Makmur, Acun mengungkapkan saat ini pihaknya hanya mendapatkan jatah 320 jeriken minyak goreng curah.

320 jeriken minyak goreng curah itu terdiri dari 16 kilogram per jeriken yang dikirim dengan dua mobil.

"Satu jeriken dihargai 256.000 kita jual," ujarnya.

Sementara, stok minyak goreng kemasan pun hanya kebagian merek Sania dengan ukuran 2 liter yang dijual per dus isi enam kemasan seharga Rp276.000 kepada pedagang dengan stok per hari kurang dari 800 dus. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha
Pemkot   Bogor   Jawa Barat   Minyak Goreng   Curah   Kemasan  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR