GenPI.co Jabar - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengingatkan kepada masyarakatnya untuk tidak menganggap status pandemi Covid-19 sudah berubah menjadi endemi menjelang Ramadan.
"Pesan Presiden itu ada dua, pertama, tidak ada 'open house' bagi pejabat negara dan yang kedua, prokes bagi seluruh masyarakat. Artinya, pemerintah mengingatkan meskipun membaik, tetapi belum pulih total," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Selasa (30/3/2022).
Dedie menambahkan, saat Ramadan nanti, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat saat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk saat ibadah.
Dia mengungkapkan, pesan ini disampaikan agar di Idulfitri nanti, kondisi bisa semakin membaik.
"Terutama ketaatan terhadap protokol kesehatan (prokes) dan ketertiban umum perlu bersama-sama dilakukan agar ibadah puasa Ramadhan kali ini tetap berkualitas," katanya.
Terkait aturan selama Ramadan, Dedie menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor masih menunggu Peraturan Menteri Dalam Negeri terbaru yang akan diberlakukan di daerahnya.
Saat ini, Kota Bogor masih dalam status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Di Ramadan ini juga, dia berharap masyarakat yang belum mendapat vaksin dosis satu, dua, maupun tiga bisa segera disuntikkan.
Hanya saja, Dedie mengungkapkan pihaknya kini tengah dihadapkan pada krisis stok vaksin penguat (booster).
Dedie mengungkapkan, stok vaksin Astra Zeneca dan Pfizer sedang kosong dan berharap bisa segera mendapat tambahan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News