GenPI.co Jabar - Masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat bisa membeli daging sapi dan ayam dengan tenang tanpa takut hasil oplosan pada Ramadan 1433 Hijriah.
Pasalnya, Pemerintah Kota Bogor memastikan di wilayahnya tidak akan ada daging sapi dan ayam yang merupakan hasil oplosan.
"Alhamdulillah hasil pengecekan kemarin di Pasar Baru Bogor, sampel untuk menguji daging oplosan alhamdulillah di sini yang sapi emang daging sapi, ayam pun tidak ada temuan sama sekali," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Anas Rasmana di Kota Bogor, Sabtu (2/4/2022).
Selain itu, Anas menyebut, ketersediaan pangan terutama daging oplosan menjadi perhatian serius oleh pihaknya.
Selama Ramadan ini, Anas menjelaskan, pihaknya sudah mendatangkan sapi hidup sebanyak dua kali lipat dari hari biasa untuk menjaga stok.
Adapun harga daging sapi menurut data hasil pantauan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor hingga Jumat (1/4) adalah, sapi mengalami kenaikan menjadi Rp140.000 per kilogram dari harga bertahan sebelumnya Rp135.000 per kilogram.
Namun saat ini, Anas menyebut, jumlah sapi yang dipotong per harinya di rumah potong hewan (RPH) Kota Bogor naik hingga satu kali lipat.
Biasanya satu hari RPH di Kota Bogor memotong 15 sampai 20 sapi, saat ini jumlahnya bertambnah menjadi 30 sampai 40 sapi setiap hari.
Bagi dia, hal yang menimbulkan masalah adalah daya beli masyarakat karena pandemi Covid-19.
Maka, Pemerintah Kota Bogor mengadakan mobil toko tani yang siap dpanggil oleh keluarahan, RT/RW, bahkan komplek perumahan.
"Di toko tani, harga daging sapi beku kami jual Rp90 ribu bersama sayuran, ikan, minyak goreng sesuai ketentuan harga pemerintah," jelas Anas. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News