GenPI.co Jabar - Hari pertama pengoperasian kereta api (KA) Pangrango Bogor-Sukabumi, ditinjau langsung oleh Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri.
Dia menyapa langsung para penumpang yang hendak naik dan turun dari kereta Pangrango.
Zulfikri juga ikut masuk ke gerbong untuk melihat dan memastikan kenyamanan para penumpang dengan cara berbincang bersama beberapa orang.
"Karena di jalur ini memang warga luar biasa minta cukup tinggi dan tadi masyarakat merasakan manfaat dengan waktu tempuh lebih cepat," katanya.
Pada tahap pertama pengoperasian KA Pangrango Bogor-Sukabumi ini, Zulfikri menyebut, masih menggunakan jalur yang lama.
Sebab sampai saat ini, jalur ganda yang sedang dibangun masih dalam proses pembuatan dan sudah mencapai 96 persen.
Di tahap pertama ini, lanjut dia, KA Pangrango akan melayani penumpang mulai dari Stasiun Paledang Kota Bogor hingga Stasiun Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Enam stasiun bakal dilintasi kereta ini yakni Stasiun Paledang, Stasiun Batutulis di Kota Bogor, kemudian Stasiun Maseng, Stasiun Ciomas, Stasiun Cigombong di Kabupaten Bogor dan Stasiun Cicurug Kabupaten Sukabumi.
Rencananya, KA Pangrango akan melayani penumpang di 11 stasiun.
Namun yang baru beroperasi sebanyak enam stasiun.
Sementara lima stasiun lainnya adalah Stasiun Parungkuda, Stasiun Cibadak, Stasiun Karang Tengah, Stasiun Cisaat dan Stasiun Sukabumi.
Dia menyebut, waktu tempuh kereta dari Bogor ke Sukabumi telah mengalami penurunan signifikan.
Dari yang awalnya bisa menghabiskan waktu 4 sampai 6 jam, kini hanya dua jam saja.
Di samping itu, empat persen yang tersisa dari pembangunan jalur ganda, kata Kemenhub, akan selesai pada akhir April 2022.
Oleh karen itu, saat awal Mei 2022, KA Pangrango bisa dioperasikan dengan dua jalur sekaligus dari Bogor-Sukabumi dan sebaliknya.
Dengan demikian, waktu tempuh yang diperlukan akan kembali berkurang dari 120 menit ke 80 menit saja.
Pada tahap pertama ini, rangkaian kereta untuk sementara akan berjumlah delapan dari yang direncanakan hanya lima.
Kereta akan mampu menampung 300 penumpang sekali melakukan perjalanan yang jika diakumulasikan dalam sehari bisa mengangkut 2.400 orang.
"Frekuensi memang menyesuaikan tadi sudah diarahkan juga oleh Pak Menteri. Untuk kita lakukan evaluasi permintaan. Apabila permintaan meningkat, kita tambahkan lagi jumlah armada," jelasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News