GenPI.co Jabar - Polsek Padalarang membantah tidak memproses permohonanan perlindungan dari keluarga korban pembunuhan janda berinisial W (30) di Kabupaten Bandung Barat.
Keluarga korban sempat datang ke kantor Polsek Padalarang untuk melaporkan ancaman pembunuhan, namun ditolak karena tak cukup bukti.
Kanitreskrim Polsek Padalarang Iptu Ecep Karniman menuturkan pihaknya tidak pernah menerima laporan resmi dari keluarga korban tentang adanya ancaman pembunuhan.
Ecep memastikan, jika ada laporan yang dilayangkan kepada pihaknya, maka akan langsung ditindaklanjuti.
“Tidak ada laporan resmi kepada kami,” kata Ecep dikonfirmasi, Rabu (11/5).
Saat ini, lanjut dia, banyak informasi simpang siur terkait permasalahan ini.
Hanya saja pihaknya memastikan bakal terus fokus untuk mengungkapkan kasus ini sampai tuntas.
“Intinya saat ini kami sedang fokus kepada pengungkapan kasus masalah ini,” ujarnya.
Dugaan sementara, pembunuhan janda tersebut lantaran kandasnya hubungan asmara korban dengan pelaku.
Sebelumnya, korban W asal Kampung Gunung Bentang RT 04 RW 14, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat ditemukan meninggal dunia, pada Minggu (8/5).
Korban ditemukan tewas dengan luka akibat senjata tajam di bagian leher dan perut.
Ibu satu anak ini sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan.
Namun nyawa W tidak tertolong sehingga dinyatakan meninggal dunia.
Tersangka yang juga mantan kekasih korban, Mulyadi kini sedang dalam pengejaran polisi.
Dari keterangan ayah korban, pihak keluarga sempat datang ke kantor polisi untuk meminta perlindungan, lima hari sebelum kejadian.
Namun laporan tersebut ditolak polisi lantaran masih kurangnya bukti. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News