DBD Mengancam Kota Bogor, Setiap Bulan Ada Ratusan Kasus

16 Mei 2022 12:00

GenPI.co Jabar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mewaspadai penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi belakangan ini.

Menurut data dari rumah sakit dan puskesmas dalam empat bulan terakhir dari Januari-April 2022, kasus DBD di Kota Bogor mencapai di atas 100 pasien setiap bulan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena, menyebutkan penyakit DBD menjadi salah satu konsentrasi penanganan fasilitas kesehatan saat ini.

BACA JUGA:  Mulai Hari ini, Lokasi Wisata di Bogor Bakal Naik Signifikan

"Dari rata-rata di atas 100 pasien, pada Bulan Februari hanya ada 75 orang dan yang tertinggi ada pada Bulan Maret sebanyak 155 orang," kata Erna, di Kota Bogor, Minggu.

Dia menguraikan, pada bulan Januari di musim penghujan kasus pasien DBD mencapai 129 orang.

BACA JUGA:  Plt Bupati Terima Keluhan Warga Bogor Saat Sidak, Ini Isinya

Lalu sempat terjadi penurunan pada bulan Februari menjadi 75 orang.

Jumlah orang yang terpapar DBD kembali melonjak menjadi 100 persen atau 155 orang pada bulan Maret dan kemudian turun menjadi 152 orang pada bulan April.

BACA JUGA:  Warga Bogor Bisa Tenang, Pemkot Lakukan Antisipasi Hepatitis Akut

Erna mengungkapan, data tersebut merupakan laporan dari 25 puskesmas yang tersebar di enam kecamatan yang ada di Kota Bogor.

Berdasarkan data dari Dinkes Kota Bogor, pada bulan April, kasus DBD terdapat di Puskesmas Bondongan sebanyak 24 orang, lalu Puskesmas Bogor Timur 19 orang, Puskesmas Mulya Harja 13 orang, Puskesmas Cipaku 12 orang.

Selanjutnya, Puskesmas Bogor Utara sebanyak 10 pasien, Puskesmas Bogor Selatan, Puskesmas Pondok Rumput delapan orang, Puskesmas Kedung Badak tujuh orang, Puskesmas Gang Kelor enam orang, Puskesmas Mekarwangi lima orang, Puskesmas Tegal Gundil, Sempur dan Belong dan Pasir Mulya masing-masing empat orang.

Puskesmas Merdeka dan Sindang Barang masing-masing tiga orang, Puskesmas Warung Jambu dan Semplak masing-masing dua orang, Puskesmas Kayu Manis, Bogor Tengah, Lawang Gintung dan Pulo Armyn masing-masing satu orang, sementara Puskesmas Tanah Sareal dan Gang Aut nol pasien.

Sementara itu, Entomolog Kesehatan Dinkes Kota Bogor Fairuz Hayati menyampaikan DBD merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.

Biasanya, lanjut dia, orang yang terkena DBD akan mengalami gejala demam tinggi mendadak, sakit kepala, ruam, nyeri otot dan sendi, mual dan muntah serta kelelahan dan pada kasus yang parah terjadi pendarahan hebat dan syok membahayakan nyawa.

"Pada umumnya, penderita DBD juga akan mengalami fase demam selama 2-7 hari. Kewaspadaan DBD perlu dilakukan serius masyarakat," kata Fairuz. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR