Lalai Saat Merawat Pasien, RSHS Bandung dituntut Meminta Maaf

21 Mei 2022 18:00

GenPI.co Jabar - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dituntut meminta maaf oleh keluarga korban yang meninggal karena diduga kelalaian petugas.

Sebelumnya, seorang pasien perempuan bernama Asih Sekarning (34) yang divonis kanker kulit stadium akhir mendapat perawatan buruk di RSHS Bandung.

Sang suami pasien Arif Susanto (36) masih begitu kecewa dengan kelalaian petugas sehingga istrinya harus meninggal dunia.

BACA JUGA:  Wujudkan Wisata Sehat, Pemkab Garut Siapkan Rumah Sakit Spesialis

“Saya tidak mau gimana gitu, hanya minta (RSHS) datang ke sini, lihat kondisi saya, anak saya, ibu saya. Paling utama minta maaf kepada (almarhum) istri saya. Minta maaf lah intinya mah ke sini,” ucap Arif di kediamannya kepada JPNN.com, Jumat (20/5).

Dia mengungkapkan, permintaan untuk pihak RSHS datang ke rumahnya bukan untuk meminta pertanggungjawaban.

BACA JUGA:  Bikin Tenang Pemudik, Ratusan Rumah Sakit disiapkan Dinkes Jabar

Arif menyebut, pihaknya hanya ingin RSHS mengakui kelalaian tersebut dan meminta maaf.

“Jadi tidak ada kepikiran jauh-jauh, hanya minta maaf ke saya, ibu dan anak-anak. Itu saja,” kata Arif.

BACA JUGA:  Puluhan Rumah Sakit dan Puskesmas Siap dibangun Pemprov Jabar

Semua peristiwa menyedihkan ini berawal ketika istrinya diketahui memiliki kanker kulit stadium akhir saat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung.

Hanya saja, kata Arif, peralata di Rumah Sakit Santo Yusuf kurang memadai untuk merawat istrinya, maka dirujuk ke RSHS Bandung.

Akhirnya pasien mulai mendapatan perawatan intensi sejak Rabu (11/5).

Pasien harus mendapatkan alat bantu oksigen ketika itu karena kondisi penyakitnya sudah parah.

Dari sanalah malapetaka itu dimulai,karena petugas RSHS Bandung seolah abai ketika diminta untuk mengganti pasokan oksigen.

Pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Arif meminta oksigen baru kepada petugas.

Namun petugas tidak mempedulikannya karena sedang tertidur.

“Waktu pertama habis oksigen itu Sabtu malam, itu yang pertama saya datang minta oksigen tetapi petugas pada tidur terus saya balik lagi ke ruangan,” kata Arif, Jumat (20/5).

Lalu dia kembali kepada petugas yang sedang berjaga untuk meminta oksigen baru karena sang istri sudah kritisi.

Namun kala itu, Arif menuturkan sang istri masih bisa tertolong kendati belum mendapatkan oksigen baru.

Pada Selasa (17/5) malam, sang istri kembali mengalami fase kritis setelah oksigen yang tersedia hampir habis.

Sang ibu akhirnya menghampiri ruang perawat untuk meminta oksigen karena Asih sedang kritis.

Bukannya ditolong, perawat yang kala itu bertugas justru kembali tak melakukan apa-apa atas permintaan tersebut.

Ibu Arif bahkan harus memohon hingga dua kali, tetapi tabung oksigen baru yang dibutuhkan Asih tak kunjung tiba.

“Ibu saya minta oksigen karena sedikit lagi, Dia (perawat) hanya bilang ‘oh iya entar’, terus yang ke dua ibu saya minta lagi oksigen dengan yang sama jawabannya ‘ohiyaentarrr’. Di situ kan sudah habis oksigen, istri saya kritis,” jelas Arif.

Kondisi ini membuat istri Arif semakin kesulian untuk bernafas sehingga dia kembali ke tempat perawat untuk meminta hal serupa.

Namun lagi-lagi jawaban perawat tidak membuat Arif lega karena permintaanya tidak digubris.

“Hanya bilang ‘oh ya’, saja. Pas cek istri, oksigen habis dan sudah tidak tertolong. Jadi sebelum diganti oksigennya sudah meninggal,” paparnya.

Diacuhkan berkali-kali, Arif akhirnya membuat sebuah video terkait tindakan perawat yang terkesan abai dan lamban.

Kemudian dia merekam kejadian tersebut dan sempat terjadi keributan hingga membuat ruangan yang dihuninya ramai.

Usai terjadi keramaian itu, perawat, dokter, hingga petugas keamanan datang untuk menghampiri Arif.

Sampai akhirnya, tabung oksigen baru yang dimintanya berkali-kali datang setelah keramaian tersebut terjadi.

“Itu sudah 20 menit setelah saya buat ramai-ramai. Padahal saya sudah tiga kali minta ganti oksigen,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha
Lalai   Merawat   Pasien   Petugas   Perawat   RSHS   Bandung   Keluarga   Korban   Meninggal Dunia  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR