Kemenhub Larang Bus Masuk ke Daerah Panjalu Usai kecelakaan Maut?

23 Mei 2022 02:00

GenPI.co Jabar - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi kecelakaan maut bus pariwisata yang menabrak sejumlah kendaraan dan rumah hingga menyebabkan korban jiwa di Panumbangan, Kabupaten Ciamis.

"Menyangkut masalah ini, kami akan evaluasi semua bersama kepolisian," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setiyadi saat meninjau lokasi kecelakaan bus di Jalan Raya Payungsari, Dusun Pari, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Minggu.

Budi menambahkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk memeriksa kondisi jalan dan bus.

BACA JUGA:  Daftar Kendaraan yang Terlibat Dalam Kecelakaan Maut di Ciamis

Termasuk juga perizinan operasional bus pariwisata yang diketahui menggunakan plat nomor polisi daerah Bali.

Dia menyebut, jalan provinsi tersebut selama ini kerap kali dilalui oleh kendaraan besar seperti bus pariwisata.

BACA JUGA:  Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis Selamat, Namun Melarikan Diri

Sebab daerah Panjalu memiliki beberapa destinasi wisata religi yang selalu ramai oleh wisatawan dari berbagai daerah.

"Kejadian di sini, kita lihat kondisi jalan, ini kan jalan provinsi, karena di atas ini di Panjalu ada wisata religi, banyak juga pengunjungnya datang pakai bus besar," kata Budi.

BACA JUGA:  Terungkap Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan Bus Maut di Ciamis

Kecelakaan maut itu, lanjut dia, menjadi perhatian pemerintah khususnya Kemenhub untuk meningkatkan pengawasan operasional angkutan darat dan kondisi jalan.

Menurut laporan dari kepala desa dan camat setempat, Budi menuturkan, jalan tersebut memang kondisinya kecil dan banyak dilintasi kendaraan besar.

"Di sini jalannya kecil, bukan jalan nasional, artinya bus besar kurang cocok melintas di sini, ditambah lagi di sini banyak turunan dan tanjakan," katanya.

Pemasangan larangan untuk dilintasi bus besar di jalan itu, lanjutnya, memang bisa saja dilakukan.

Namun akan mengorbankan sektor pariwisata, sehingga perlu ada koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi.

"Saya akan coba carikan jalan keluar, minimal dalam waktu dekat saya akan lakukan langkah apa untuk mencegah kecelakaan yang ada di sini," katanya.

Sebelumnya, bus pariwisata yang membawa rombongan dari Tangerang, Banten hendak pulang usai wisata ziarah di Panjalu, Ciamis.

Bus tersebut mengalami kecelakaan di jalan dengan kontur menurun.

Sopir kehilangan kendali sehingga menabrak sejumlah kendaraan dan akhirnya berhenti setelah menghantam rumah di Jalan Raya Payungsari, Dusun Pari, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5) sekitar pukul 17.30 WIB.

Kecelakaan itu menyebabkan empat orang meninggal dunia, dan 16 orang luka-luka hingga harus mendapatkan penanganan medis di rumah sakit. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR