GenPI.co Jabar - Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad memastikan tidak ada batas waktu pencarian anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Emmeril Kahn Mumtadz.
Dia mengatakan, kepastian tersebut didapat dari pihak polisi sungai dan tim SAR yang melakukan pencarian terhadap Emmeril Kahn Mumtadz atau yang akrab disapa Eril, sejak dinyatakan hilang, Kamis pagi (26/5) waktu Swiss.
“Sebetulnya tidak ada batas waktu maksimum kapan pencarian ini akan dihentikan, karena ketika kemarin kami bertemu dengan tim SAR dan polisi sungai mereka mengatakan ‘adalah menjadi tugas kami untuk memastikan keamanan sungai ini',” ujar Muliaman dalam konferensi pers secara daring, Sabtu.
Hanya saja, lanjut dia, otoritas Swiss menyebut pencarian di tiga hari pertama sangat krusial dan memiliki potensi lebih besar untuk ditemukan.
Namun pada sebagian besar kasus, pencarian baru berhasil setelah tiga minggu dinyatakan hilang.
“Mayoritas kejadian serupa pada tahun-tahun sebelumnya itu 99,9 persen (kemungkinan) ditemukan dalam tiga minggu. Itu menurut pengalaman polisi air yang puluhan tahun menjaga sungai ini,” ujar Muliaman.
Di Sungai Aaree, sebut dia, ada sekitar 15-20 kasus orang hilang ketika sedang berenang sepanjang tahun ini.
KBRI, kata Muliaman Hadad, akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat secara intensif dalam upaya pencarian anak Ridwan Kamil yang hilang.
“Tim SAR menegaskan bahwa upaya pencarian Saudara Eril merupakan prioritas mereka saat ini. Mereka masih terus mengupayakan proses pencarian dengan menggunakan berbagai macam metode yang tersedia,” tutur dia.
Sebelumnya, Eril dilaporkan hilang terseret arus Sungai Aaree, Bern, Swiss, pada Kamis (26/5) sekitar pukul 09.40 pagi waktu Swiss (14.40 WIB).
Eril bersama keluarga diketahui berada di Swiss untuk mencari sekolah karena akan melanjutkan ke jenjang S2.
Ridwan Kamil beserta istrinya, Atalia Praratya, juga terus memantau proses pencarian putra mereka. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News