Psikolog Minta Publik untuk Tidak Menghakimi Ridwan Kamil

03 Juni 2022 17:00

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta isti Atalia Praratya harus diberikan ruang lebih luas saat tiba di Indonesia usai anak pertamanya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril dinyatakan meninggal dunia di Sungai Aare, Bern, Swiss.

"Dukungan dari keluarga akan makin menguatkan Pak Ridwan Kamil, Bu Atalia serta adik dari Emmeril. Keluarga terdekat dan keluarga besar harus jadi gerbang dan jadi ruang untuk validasi apa yang mereka rasakan. Support yang diberikan keluarga akhirnya menguatkan Kang Emil dan istri," kata Psikolog Universitas Islam Bandung (Unisba) Dinda Dwarawati ketika dihubungi oleh wartawan di Bandung, Jumat.

Selain itu, Dinda jua meminta kepada publik agar memberikan dukungan moril kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta keluarganya yang sangat terpukul dengan kehilangan Eril.

BACA JUGA:  Salat Gaib untuk Anak Ridwan Kamil Dilakukan Hari Ini di Bandung

Dinda mengungkapkan, Ridwan Kamil dan Atalia harus menjalani pekan yang sangat berat.

"Saya lihat hampir satu pekan ini sangat berat buat beliau berdua dan keluarga besar," katanya.

BACA JUGA:  Keteguhan dan Keikhlasan Ridwan Kamil Dalam Upaya Mencari Anaknya

Ketegaran yang ditunjukkan oleh Ridwan Kamil selama upaya pencarian anak pertamanya tersebut mendapat apresiasi setinggi-tingginya dari Dinda.

Dukungan dan terus memberikan empati terhadap Ridwan Kamil yang sedang terpuruk, menurut Dinda, akan membuat situasi mentalnya akan lebih baik.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Pulang ke Indonesia, Pencarian Eril Terus Dilakukan

Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar menahan diri untuk tidak menyampaikan hal-hal yang dapat menyakiti Ridwan Kamil dan keluarga.

"Lalu publik juga tidak boleh 'judgemental' atau menghakimi. Tidak boleh menduga-duga tanpa dasar yang dirasakan, tidak mengaitkan hal yang tidak relevan dengan musibah ini. Seperti soal podcast yang mengaitkan musibah dengan ucapan Kang Emil. Itu tidak perlu," katanya.

Menurutnya, sikap memberi ruang pada Ridwan Kamil dan Atalia sudah ditunjukkan oleh keluarga besar dan pemerintah.

Keluarga besar, lanjut dia, berperan sebagai pemberi informasi yang jernih lewat kebijakan satu pintu.

Sedangkan pemerintah, Dinda menuturkan, telah bijak dengan memberikan izin perpanjangan cuti bagi Gubernur Jawa Barat selama satu pekan di luar negeri.

"Sehingga dengan cara ini Kang Emil dan keluarga di sana bisa tenang, mereka bisa mendapat informasi langsung dari Tim SAR yang masih melakukan pencarian. Dan ini membuat mereka bisa mengukur kemungkinan buruk dan baik," katanya.

Dinda menyatakan, kejadian hilangnya Eril di Sungai Aare bersifat traumatik karena terjadi sangat tiba-tiba dan luar biasa.

Namun jika ruang dan suasana positif itu hadir dari keluarga dan publik, maka Ridwan Kamil dan keluarganya bakal lebih nyaman dan lepas dari trauma.

"Selama ini kita biasanya melihat Kang Emil, Bu Atalia aktif di media sosial, sekarang dibatasi. Adiknya menutup Instagram, ini normal. Hal ini sangat berat untuk mereka, dan bukan hal yang mudah. Mereka butuh waktu," ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR