Badai PMK Semakin Ganas di Cianjur Setelah Ratusan Sapi Positif

07 Juni 2022 22:00

GenPI.co Jabar - Penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cianjur semakin menggila usai ditemukan 143 ekor sapi yang positif melalui pengetesan PCR.

Kabid Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) Cianjur, Ade Dadang menuturkan, koordinasi terus dilakukan dengan pemilik dan pengelolaan peternakan.

Koordinasi ini dilakukan agar pemilik dan pengelola peternakan tidak melakukan aktivitas jual beli hewan ternak sampai dinyatakan benar-benar sembuh dari PMK.

BACA JUGA:  Tegas, Wagub Jabar Larang Hewan Ternak yang Kena PMK Jadi Kurban

"Kami menemukan 143 ekor sapi terindikasi PMK, 60 ekor di antaranya berstatus suspek, 79 lainnya terduga dan sisanya 4 ekor sudah dinyatakan tertular setelah dilakukan pemeriksaan darah," kata Ade di Cianjur, Senin (6/6).

Ratusan hewan yang terjangkit PMK, lanjut dia, berasal dari enam peternakan di wilayah Cianjur.

BACA JUGA:  Aduh Gawat! 1 Bulan Jelang Iduladha, 42 Hewan di Depok Kena PMK

Keenam peternakan tersebut berada di wilayah Kecamatan Cilaku, Cianjur, Sukaresmi, dan Mande.

Saat ini, kata Ade, hewan yang terindikasi PMK sedang diobati dan dirawat oleh petugas.

BACA JUGA:  PMK di Jabar Masih Terkendali Meski Sudah Menyebar ke 20 Daerah

Dengan demikian, maka peternak dilarang keras mengeluarkan hewan ternak yang sedang dirawat dan diobati selama masa inkubasi atau 14 hari.

Sapi yang terjangkit PMK, papar Ade, berawal dari satu peternak yang membeli sapi di Pasar Ingon-ingon, Ciwareng, Kabupaten Purwakarta.

Pada saat membeli sapi tersebut, tidak ada pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara ketat.

"Kami mempertanyakan ke pemilik peternakan yang menyatakan membeli hewan ternak dari Purwakarta dan disatukan ke kandang sapi yang mereka miliki sebelumnya. Sehingga seluruh hewan ternak yang ada di dalam peternakan terjangkit PMK, meski baru empat yang sudah dipastikan," ujar Ade.

Dari ratusan sapi yang terindikasi terpapar PMK, Ade menyebut, ada beberapa ekor yang mulai sembuh setelah diobati selama masa isolasi 14 hari.

Saat ini, berbagai upaya dilakukan oleh pihaknya untuk menahan laju penyebaran PMK di wilayahnya. (antara/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR