Wabup Sukabumi Marah Ada Wartawan yang dipukuli Saat Meliput

15 Juni 2022 13:00

GenPI.co Jabar - Aksi kekerasan terhadap wartawan Jurnal Sukabumi Ilham Nugraha yang dianiaya oleh tidak dikenal saat meliput di RSUD Palabuhanratu pada Senin (13/6) mendapat kecaman dari Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri.

"Aksi kekerasan terhadap wartawan tidak bisa ditoleransi apalagi wartawan yang sedang melakukan peliputan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Maka dari itu, kami meminta aparat penegak hukum yakni Polres Sukabumi untuk segera menangkap pelakunya dan menjatuhi sanksi sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku," kata Iyos di Sukabumi pada Selasa, (14/6).

Dia mengaku sangat terkejut dengan informasi adanya tindakan kekerasan terhadap wartawan di RSUD Palabuhanratu.

BACA JUGA:  Pengendara Motor Jatuh dari Jembatan Cimandiri, Ada Korban Bayi

Terlebih, lanjut dia, aksi tersebut bisa mengganggu para pasien yang berada di rumah sakit itu.

Menurutnya, kejadian seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi karena korban sedang melaksanakan tugasnya sebagai seorang wartawan.

BACA JUGA:  Wartawan Kena Pukul Oknum Polisi di Garut, Begini Kondisinya

Apabila memang tidak diizinkan meliput, maka pelaku bisa membicarakannya dengan baik-baik sehingga tak perlu adanya tindakan kekerasan.

Apalagi setiap wartawan diikat oleh kode etik sesuai UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

BACA JUGA:  Wartawan di Sukabumi dipukuli Hingga Lebam Gegera Lakukan ini

Wabup Sukabumi berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, khususnya di wilayah Sukabumi.

Sebelumnya, Seorang wartawan media online Jurnal Sukabumi Ilham Nugraha dianiaya belasan orang tidak dikenal (OTK).

Ilham mengalami tindakan kekerasan usai meliput kecelakaan dua orang beserta bayi yang terjatuh dari Jembatan Cimandiri dan tersebut ke Sungai Cimandiri, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (13/6).

"Pada saat itu saya sedang meliput di RSUD Palabuhanratu kasus terjatuhnya warga dari Jembatan Cimandiri, tiba-tiba didatangi belasan OTK yang kemudian mendorong keluar dan langsung memukuli saya," kata Ilham saat ditemui di Polres Sukabumi, Senin malam.

Kejadian itu, berawal ketika Ilham sedang meliput tiga korban kecelakaan di RSUD Palabuhanratu.

Ketika mengambil sejumlah foto dan video, tiba-tiba dia didatangi oleh OTK dan langsung mendorongnya keluar dari rumah sakit.

Bukan hanya itu, sejumlah OTK itu juga meminta kepada wartawan tersebut untuk tidak melakukan kegiatan peliputan.

Padahal sebelum melakukan peliputan, Ilham sudah memperkenalkan diri sebagai wartawan dari media Jurnal Sukabumi.

Namun orang-orang tersebut tidak menanggapi apa yang disampaikan oleh Ilham.

Belasan orang tak dikenal itu bahkan lebih beringas dengan mendorong wartawan ke luar rumah sakit, tanpa berdialog terlebih dahulu.

Tindak kekerasakn OTK tersebut tidak berhenti sampai di situ, Ilham mendapat beberapa pukulan sehingga wajah dan bagian tubuhnya mengalami lebam.

Mendapat kabar rekan seprofesinya mendapat tindakan kekerasan, wartawan lain lekas menolong Ilham dan membawanya ke Polres Sukabumi untuk membuat laporan polisi.

Satreskrim Polres Sukabumi langsung melakukan visum di RSUD Palabuhanratu sesudah mendapat laporan dari korban.

Sementara itu, pimpinan Jurnal Sukabuimi Eman Sulaeman terkejut mendengar staf wartawannya dianiaya belasan orang tak dikenal itu.

Dia meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Eman mengungkapkan setiap wartawannya yang bertugas selalu dilengkapi kartu identitas pers dan saat melakukan peliputan mematuhi kode etik, dan pekerjaan wartawan dilindungi UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR