Kritik Tajam dan Pedas dari Kriminolog Soal Kasus Subang

16 Juni 2022 16:00

GenPI.co Jabar - Kriminolog Universitas Padjajaran (Unpad) Yesmil Anwar menyampaikan pendapatnya terkait belum tuntasnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Menurut Yesmil, ada tiga unsur motif yang membuat kasus Subang menjadi sulit untuk diungkap secara tuntas.

Tiga unsur tersebut, kata dia, kekuasaan, harta, dan hubungan sosial.

BACA JUGA:  Polisi akan Beri Kado Saat Ramadan Terkait Kasus Subang

“Ketiga motif itu bisa berdiri sendiri, bisa satu sama lain yang saling berhubungan. Nah ini waktu digali ternyata bukan persoalan keuangan saja, bukan harta saja tetapi ada urusan dengan hubungan sosial, yang kemudian menjadi berkembang,” ujar Yesmil, Rabu (15/6).

Dia menduga, polisi sudah mengantongi calon tersangka, sehingga kasus ini bisa tuntas dengan cepat.

BACA JUGA:  Buntut Kasus Subang Belum Selesai, Yosef Terkatung-Katung

Yesmil merujuk kepada pernyataan Kapolda Jabar Irjen Suntana pada Desember silam yang mengaku sudah memiliki nama calon tersangka.

Bukan hanya itu, polisi juga, lanjut dia, sudah mengeluarkan sketsa ciri-ciri wajah pelaku pembunuhan di Subang.

BACA JUGA:  Kabar Terbaru Kasus Pembunuhan Subang, Sudah Ditemukan Dalangnya?

Hanya saja, Yesmil melihat polisi menemukan fakta-fakta baru dalam proses penyelidikan.

Hal tersebut pula lah yang membuat proses pengungkapan menjadi terhambat.

“Ketika awal melihat peristiwa itu kan sama-sama gelap, enggak tau pelakunya siapa. Kemudian dilakukan forensik, dicarikan bukti-bukti dan saksi-saksi dan juga olah TKP. Dari beberapa rekonstruksi dan olah TKP, ternyata ada perkembangan lagi mengenai keterlibatan orang dekat, kemudian perkembangan juga harus dilihat kemungkinan dari motif kejahatan,” tutur Yesmil.

Berdasarkan analisisnya, Yesmil menduga ada keterlibatan oknum polisi dalam kasus pembunuhan Subang.

Dengan demikian, penyidik menjadi sangat sulit untuk mengungkap kasus ini karena harus berhati-hati.

“Mungkin ada tambahan kemungkinan lain yang kami juga perlu dan ini masih dugaan yakni keterlibatan oknum polisi. Proses terjadinya itu lah yang membuat (polisi) ini agak hati-hati," tutur Yesmil.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia sempat dikagetkan dengan penemuan mayat perempuan bersimbah darah di bagasi sebuah mobil.

Setelah diperiksa, polisi memastikan kedua mayat yang ditemukan tersebut merupakan korban pembunuhan.

Diketahui, kedua jasad tersebut merupakan ibu dan anak yang bernama Tuti (55) dan Amelia Mustika (23).

Keduanya ditemukan di sebuah mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, pada 18 Agustus 2022.

Kapolda Jabar Irjen Suntana sempat mengucapkan janji akan segera mengungkapkan dalang di balik pembunuhan brutal ini.

Namun hingga saat ini, janji tersebut belum ditepati karena tersangka utama masih belum diketahui. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR