GenPI.co Jabar - Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Bogor kian meluas usai ditemukan 40 kasus baru yang semula hanya tujuh ekor.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) RPH Terpadu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor Didong Suherbi mengungkapkan, puluhan sapi tersebut masih dalam pemeriksaan.
"Memang sudah ada 40 ekor, tetapi baru terindikasi karena gejalanya hampir sama seperti PMK. Sudah ditangani dan hasil lab belum ada disebutkan PMK," ujarnya di Bogor, Jumat (17/6).
Sementara tujuh sapi yang lebih dulu positif PMK, lanjut Didong, sudah dinyatakan sembuh dan kini sedang tahap pemulihan.
Dengan demikian, hal itu menjadi indikasi bahwa gejala yang dialami sapi saat terpapar PMK tidak parah.
Begitu juga dengan puluhan sapi lain yang kini bergejala mirip PMK, dia menyebut tidak parah.
Apalagi, pihaknya sudah memisahkan sapi yang sedang sakit diduga PMK sejak temuan tujuh sapi, kambing, dan domba di RPH Bubulak dan tempat lain.
Pemeriksaan sapi, kambing, dan domba yang ada di RPH Bubulak dan tempat lain pun terus dilakukan oleh sejumlah dokter hewan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor.
"Jadi perlu disampaikan ke masyarakat, penanganan PMK di RPH sudah ketat. Hewan yang di RPH aman dan PMK tidak berbahaya untuk manusia," katanya.
Didong menambahkan, pihaknya masih memantau lalu lalang distribusi sapi, kambing, dan domba di beberapa titik perbatasan yang ada di Kota Bogor, bekerja sama dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polresta Bogor Kota.
"Pengawasan juga terus dilakukan. Mobil hewan tidak mudah masuk dan keluar sekarang. Harus benar-benar menunjukkan surat keterangan yang menyatakan hewan sehat," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News