Ditahan Rumah Sakit, Ibu Ini Tak Bisa Lihat Anaknya Dimakamkan

21 Juni 2022 18:00

GenPI.co Jabar - Seorang wanita asal Purwakarta yang baru melahirkan tidak bisa keluar dari rumah sakit lantaran belum membayar tagihan sebesar Rp 14 juta.

Lebih menyakitkannya lagi, bayi yang dilahirkan oleh wanita bernama Nani Mulyani tersebut sudah meninggal dunia.

Dia mengaku sangat sedih karena tidak bisa keluar dari rumah sakit untuk melihat pemakaman anak kandungnya itu,

BACA JUGA:  Susi Pudjiastuti dan Dedi Mulyadi Penantang Serius Pilgub Jabar

Legislator DPR RI Dedi Mulyadi mengaku mendapat informasi nahas tersebut dari Kepala Desa Sukajaya.

Pada saat mendengar kasus itu, Kades sudah menemui pihak sakit untuk meminta izin agar sang ibu pulang.

BACA JUGA:  Sehari Jadi Juru Parkir, Dedi Mulyadi Temukan Fakta Mengejutkan

Namun pihak rumah sakit seolah tidak peduli karena Nani baru membayar Rp4 juta dan masih ada sisa Rp10 juta.

Dedi langsung menuju ke rumah sakit Nani melahirkan yakni RSIA Bunda Fathia.

BACA JUGA:  Dedi Mulyadi Kaget Lihat Ini di Kawasan Perhutan Karawang

Dia bertemu langsung dengan keluarga dari pasien bernama Nani Mulyani, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Sukatani, Purwakarta.

Menurut penuturan dari suami Nani, awalnya ia membawa sang istri ke RS Thamrin Purwakarta.

Hanya saja, karena tidak ada ruang NICU maka langsung dirujuk ke RSIA Bunda Fathia.

Setelah mendapatkan penanganan, bayi itu lahir namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

Suami Nani sudah membayar tagihan Rp4 juta yang berasal dari hasil gadai tanah tersebut kepada pihak rumah sakit.

Kebijakan tersebut membuat Dedi tidak habis pikir karena pihak rumah sakit seperti tak memiliki rasa empati kepada kedua orang tua bayi.

Dedi pun meminta bertemu dengan manajemen RS Bunda Fathia sambil melunasi semua biaya perawatan yang mencapai Rp10 juta lebih.

Ketika manajemen rumah sakit datang, dia meminta klarifikasi dan menanyakan hal seperti ini bisa terjadi.

Padahal sang ibu sedang sangat berduka karena kehilangan anaknya dan hanya ingin melihat pemakaman buah hatinya tersebut.

Namun Dedi juga menegur suami Nani karena tidak mengikuti Program BPJS Kesehatan padahal memiliki gaji tetap yang cukup.

“Suami harus bertanggung jawab pada istri dan keluarga dengan mendaftarkan mereka ke program BPJS. Tapi saya juga komplain ke rumah sakit kenapa tidak mengizinkan pulang ibu, bahkan harus ada jaminan segala macam. Enggak elok, masa orang lagi susah ditambah susah,” katanya.

Setelah selesai pembayaran dan administrasi seluruh tagihan rumah sakit, Nani Mulyani diizinkan pulang. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR