GenPI.co Jabar - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman geram dengan pihak-pihak yang menjatuhkan harga sapi lain lantaran terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK).
Hal ini disampaikan Helmi pada saat meninjau hewan ternak milik Kelompok Ternak Sapi Perah (KTSP) Bojong 3, di Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Selasa, (21/6/2022).
"Saya imbau kepada para peternak jangan terpengaruh dengan upaya-upaya yang tidak terpuji, yang menjatuhkan harga sapi yang terkena PMK ini," ujar Helmi, dikutip dari laman resmi Pemkab Garut, Kamis (23/6).
Dia mengimbau, jika ada kasus seperti itu untuk segera melapor kepada dinas terkait agar bisa ditindaklanjuti.
"Jadi tolong nanti komunikasi kalau ada yang seperti itu, komunikasi dengan dinas, komunikasi nanti dengan tempat pemotongan hewan ya," katanya.
Pada saat melakukan pengecekan di KTSP Bojong 3, Helmi menyebut ada 53 sapi mati karena PMK.
Selanjutnya, pihaknya bakal memverifikasi peternak yang hewannya mati karena terpapar PMK.
Jika memenuhi syarat seperti hewan ternaknya tidak disembelih, maka akan mendapatkan dana kerahiman sebesar Rp5 juta.
"Kami juga mendapatkan kabar dari pusat juga ada dana kerahiman yang tentu mudah-mudahan juga ini akan menambah tambahan ya untuk mengurangi kerugian yang dialami oleh para peternak," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News