GenPI.co Jabar - Sebuah fakta mengejutkan sekaligus mengerikan diungkapkan Kasat Narkoba Polresta Bandung Kompol Andri Alam dalam penggerebekan pabrik mi berformalin di Kampung Pangkalan, Desa Rahayu, Kabupaten Bandung pada Rabu (29/6).
Menurut Andri, warga dikelebui oleh pemilik pabrik yang bangunannya berada di tengah pemukiman warga sekitar.
Bahkan, lanjut Andri, warga tidak mengetahui jika pabrik tersebut memproduksi mi menggunakan formalin.
“Tadi kami sempat meminta keterangan dari warga, kalau aktivitas di sini tertutup,” katanya di lokasi, Rabu (29/6).
Warga, lanjut dia, hanya mengetahui jika pabrik tersebut memproduksi siomai bukan mi.
“Jadi, benar-benar tersembunyi. Masyarakat tahunya ini tempat produksi siomai,” imbuhnya.
Awalnya, kata dia, polisi melakukan penyelidikan selama satu bulan sampai akhirnya digerebek.
Sementara mi yang diproduksi oleh pabrik tersebut sudah tersebar di sejumlah pasar di wilayah Kabupaten Bandung.
Polresta Bandug pun sudah mengantongi nama-nama pasar dan produsen yang menjadi pelanggannya selama ini.
“Di sebar ke beberapa pasar, data pasarnya sudah kami kantongi dan kami akan segera berkoordinasi dengan para kepala pasar bahwa mi yang masuk dari pemasok ini adalah mi yang mengandung formalin, agar segera bisa menghentikan kerja samanya dengan pasar,” ucap Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Penemuan pabrik mi berformalin ini, kata Kusworo membuat pihaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap produk sejenis.
Sebagai langkah antisipasi, BPOM akan bersama-sama melakukan sidak ke pasar-pasar.
“Barang bukti yang diamankan ada 5 karung mi dengan berat per karung itu 250 kg. Kemudian ada 5 karung formalin, serta berbagai macam peralatan dan bahan baku dari pembuatan mi ini,” jelasnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News