GenPI.co Jabar - Bupati Cirebon Imron Rosyadi diduga melakukan ancaman santet kepada seorang aktivitas bernama Ivan Maulana, sehingga dilaporkan ke pihak kepolisian.
Ivan mengatakan, ancaman santet yang diduga dilakukan Imron terjadi saat berkunjung ke Kantor DPRD Kabupaten Cirebon, pada 1 Juli 2022 lalu.
Dia bersama rekannya bernama Warcono melihat Imron keluar dari ruangan Ketua Dewan dan sempat memberikan hormat serta menjulurkan tangan untuk bersalaman.
"Tangan saya diterima dan kita bersalaman. Tapi ketika melihat teman saya, Pak Bupati marah menunjuk-nunjuk saya. Dan dia mengatakan bahwa saya telah memaki-maki melalui Whatsapp," kata Ivan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/7).
Tuduhan itu membuat Ivan terkejut dan mencoba untuk menanyakannya kembali kepada Bupati Cirebon.
"Saya mencoba meminta konfirmasi lagi, karena saya sendiri tidak pernah menyimpan nomer (telepon) yang bersangkutan," ujar Ivan.
Kemudian, Imron menyatakan akan melakukan santet kepada Ivan jika terbukti melakukan makian kepadanya.
Bupati kemudian mengonfirmasi kepada Ivan, bahwa tudingan memaki tersebut melalui grup Whatsapp.
"Yang bersangkutan mengatakan akan menyantet saya jika dia bisa menemukan bukti bahwa saya sudah memaki dengan kata-kata kotor di grup Whatsapp," kata Ivan.
Ancaman tersebut sangat disayangkan oleh Ivan karena sebagai seorang pejabat seharusnya bisa menjaga sikap saat berada di tengah-tengah masyarakat.
Dia juga berharap, laporan kepada pihak kepolisian bisa menjadi pelajaran bagi Bupati Imron.
"Bagi saya, seorang bupati lalu di muka umum, di Kantor DPRD menjelang Paripurna dan dia menggunakan seragam safari lalu mengancam akan menyantet. Secara etika moralnya seperti apa?" katanya. (antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News