Mohammad Idris, Walkot Depok yang Penuh Kontroversi dan Prestasi

19 Juli 2022 19:00

GenPI.co Jabar - Mohammad Idris merupakan Wali Kota Depok selama dua periode sejak pelantikan pertama pada tahun 2016.

Dia merupakan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Kota Depok.

Mohammad Idris lahir di Manggarai, Tebet, Jakarta pada 25 Juli 1961 dan saat ini memiliki lima anak hasil dari pernikahannya dengan Elly Farida.

BACA JUGA:  Wali Kota Depok Minta Bantuan Ridwan Kamil Urusan Genting ini

Sebelum terjun di dunia politik, Mohammad Idris lebih banyak aktif dalam bidang pendidikan seperti menjadi dosen di Universitas Indonesia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan lainnya.

Pada tahun 2010, dia maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Depok sebagai wakil wali kota bersama Nur Mahmudi.

BACA JUGA:  Boleh Tanpa Masker di Luar Ruangan, Ini Pesan Wali Kota Depok

Dalam Pilkada tersebut, Nur Mahmudi dan Mohammad Idris berhasil menang dengan perolehan 61,87 persen suara.

Pada Pilkada Depok 2016, dia kembali maju, namun kali ini sebagai Wali Kota berpasangan dengan Pradi Supriyatna.

BACA JUGA:  Wali Kota Depok Tanggapi Wacana Bergabung dengan DKI Jakarta

Kemenangan kembali diraih Mohammad Idris hingga pada Pilkada 2016 dan resmi menjadi Wali Kota Depok.

Kemudian pada periode berikutnya, Mohammad Idris kembali maju dengan Imam Budi Hartono.

Akhirnya, Mohammad Idrus kembali menang dalam Pilkada tersebut dan akan memimpin Depok hingga 2024.

Sosok Mohammad Idris tidak lepas dari berbagai kontroversi yang salah satunya adalah menghapus kebijakan Wali Kota Depok sebelumnya, One Day One Rice dan One Day No Car pada tahun 2016.

Selain itu, Mohammad Idris sempat menginstruksikan untuk memutar lagu di sejumlah lampur lalu lintas yang berjudul Hati-hati.

Lagu itu diciptakan oleh Koko Thole yang diaransemen dan dinyanyikan sendiri olehnya.

Selain itu, Mohammad Idris juga menyatakan pendapatnya terkait bergabungnya Depok ke DKI Jakarta.

Hal tersebut sempat menciptakan kegaduhan sehingga Mohammad Idris ditegur oleh Plh Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.

Namun di balik kebijakannya yang kontroversi, banyak juga prestasi yang berhasil diraih oleh Mohammad Idris.

Beberapa di antaranya adalah kota cerdas ke-4 se-Indonesia oleh Harian Kompas (2015) dan kota Layak Anak 2015 oleh Presiden RI (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR