Siswa Asal Cirebon Raih Medali di Ajang Olimpiade Matematika

21 Juli 2022 21:00

GenPI.co Jabar - Siswa asal SMAK Penabur Cirebon, Sandy Kristian Waluyo meraih medali perunggu dalam ajang International Mathematical Olympiad (IMO) ke-63 di Oslo, Norwegia.

Secara keseluruhan Tim Olimpiade Matematika Indonesia mampu meraih satu medali perak, empat medali perunggu, dan satu satu honourable mention di Oslo, Norwegia.

Acara olimpiade sains tertua dan terbesar di dunia ini diikuti oleh siswa 589 siswa SMA yang berasal dari 104 negara.

BACA JUGA:  Jadwal dan Harga Tiket Kereta Api Bandung - Cirebon

Pelaksana tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional (Plt. Kepala Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Asep Sukmayadi mengapresiasi capaian yang diraih oleh anak-anak tersebut.

Apalagi pada saat ini, banyak keterbatasan yang harus dihadapi, salah satunyanya adalah pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Jadwal dan Harga Tiket Bus Serta Travel dari Bandung ke Cirebon

“Hasil yang dicapai oleh siswa-siswa Indonesia dengan mendapatkan satu medali perak, empat medali perunggu dan satu honourable mention merupakan prestasi yang luar biasa di tengah berbagai keterbasan yang dialami dalam sistem pembinaan tim di masa pandemi ini,” tutur Asep dalam kesempatan terpisah, usai menyambut kedatangan para peserta di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (17/7), dikutip dari laman pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id

Dalam kompetisi yang di gelar dua hari itu, peserta diminta untuk mengerjakan enam soal matematika.

BACA JUGA:  Puji Zulhas, Charly Van Houten Ingin Maju Di Pilkada Cirebon?

Masing-masing terdiri dari tiga soal per hari dan harus diselesaikan dalam waktu 4,5 jam saja.

Adapun empat soal yang dikerjakan meliputi empat bidang yakni aljabar, kombinatorika, geometri dan teori bilangan.

Para peserta harus mengerjakan soal-soal yang belum pernah dikerjakan oleh siswa sebelumnya atau orisinal.

Selain kecepatan berpikir, dia menyebut, para peserta harus memiliki ketenangan mental serta kreativitas tinggi.

Menurut dia, banyak matematikawan profesional merasa kesulitan ketika mengerjakan soal-soal IMO dengan waktu yang begitu singkat.

“Para peserta IMO ini, sebagaimana telah terbukti sebelumnya, di masa datang akan menjadi para ilmuwan, matematikawan, insinyur dan ekonom yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan ilmu dan teknologi,” ujarnya optimistis.

Sementara itu, Koordinator Juri Matematika yakni Aleams Barra berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung timnya.

“Anak-anak sudah melakukan yang terbaik dan untuk Puspresnas, saya mengapresiasi juga karena telah mempersiapkan olimpiade ini,” kata Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.

Aleams Barra menyatakan, secara nilai tim ada peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2021 misalnya, dia menyebut nilai total tim adalah 99, sedangkan tahun ini meningkat menjadi_151.

Namun kenaikan ini tidak hanya dialami oleh Indonesia saja, namun negara-negara lain pun merasakan hal serupa.

“Dengan demikian meskipun nilainya naik, rangking relatif Indonesia terhadap negara lain mengalami penurunan, dari rangking 32 menjadi rangking 38,” ungkapnya.

Perasaan bangga pun dirasakan dia terhadap prestasi Rafael yang nyaris meraih emas dengan hanya terpaut dua angka saja.

Begitu juga dengan Sandy yang nyaris memperoleh perang dengan hanya terpaut satu angka saja.

Dia pun berharap, pembinaan bagi peserta IMO di masa depan bisa dilaksanakan secara luring.

Sebab pelatihan secara daring, diakui Aleams Barra, banyak memiliki keterbatasan.

“Pembinaan dan pelatihan secara offline sangat penting bagi tim Matematika karena para junior bisa melakukan diskusi mendalam dengan seniornya. Diskusi online selama ini menjadi tantangan tersendiri karena ilmu dari kakak-kakaknya yang mengikuti kompetisi sebelumnya tidak sepenuhnya turun ke adik-adiknya,” jelas Barra setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten bersama rombongan.

Berikut catatan raihan medali yang berhasil dimenangkan Tim IMO Indonesia.

Medali perak diraih Rafael Kristoforus Yanto (SMAK Penabur, Gading Serpong).

Lalu, empat medali perunggu masing-masing diraih Sandy Kristian Waluyo (SMAK Penabur, Cirebon), Maulana Satya Adigama (SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah), Evelyn Lianto (SMAK Mawar Sharon, Surabaya), dan Vanya Priscillia (SMAK Petra 2, Surabaya). Untuk penghargaan Honourable Mention diraih oleh Andrew Daniel Janong (SMAK 5 Penabur, Jakarta). (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR