Kisah Inspiratif datang Dari Teman Tuli yang Lulus Kuliah di ITB

24 Juli 2022 15:00

GenPI.co Jabar - Kisah inspiratif datang dari salah satu wisudawan Institut Teknologi Bandung (ITB) Tahun Akademi 2021/2022 bernama Salsabilla Rasika Sumekto.

Alumni jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB merupakan satu dari 2.050 wisudawan yang berkebutuhan khusus karena hanya mampu mendengar suara di atas 90-110 desibel sejak lahir.

Namun, hal tersebut tidak membuat Salsabilla Rasika Sumekto menjadi berkecil hati karena mampu menyelesaikan perkuliahannya dengan sangat baik.

BACA JUGA:  ITB Luncurkan Sabun Anti Najis, Harganya Murah Banget

Salsabilla mengambil tema mengenai budaya tuli di Indonesia dalam tugas akhirnya karena terinspirasi dari sejumlah pengalaman pribadinya yang divisualisasikan.

Dia membuat sebuah karya buku ilustrasi landscape lengkap dengan harcover berukurun A4.

BACA JUGA:  5 Lulusan ITB Paling Populer yang Berhasil menjadi Pejabat

Dalam buku tersebut, dia membuat sejumlah kompilasi ilustrasi yang memberikan pemahaman tentang budaya tuli sehingga bersifat edukasional.

Karyanya tersebut bisa dibilang otentik lantaran dibuat dari persepektif seorang teman tuli.

BACA JUGA:  Profil Reini Wirahadikusumah, Rektor Wanita Pertama di ITB

Selama pembuatan karya itu, dia mengaku tak mengalami kendala dari segi teknik visualisasinya.

Namun, dia mengakui ada kesulitan untuk mencari sumber literatur yang spesifik dengan karakter bangsa Indonesia secara kredibel.

Dengan demikian, terdapat kendala wawancara dengan teman-teman tuliuntuk tugas akhirnya.

“Seharusnya ada penelitian lebih detail tentang budaya tuli karakter bangsa Indonesia secara nasional, namun penelitian tersebut masih sedikit. Oleh karena itu, upaya maksimal yang bisa dilakukan adalah focused discussion dengan empat narasumber saja, dan sisanya pengutipan dari artikel atau jurnal internasional tentang budaya tuli di dunia,” ujar Salsabilla, dikutip dari laman resmi ITB, Minggu (24/7).

Selama kuliah di ITB, dia lebih mengandalkan visual dengan menangkap pembelajaran lewat tulisan-tulisan yang dipresentasikan oleh dosen.

Selain itu, Salsabilla juga mencatat materi kuliah yang telah diberikan oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya.

Dalam membaca gerakan bibir, dia hanya bisa membuatnya akurat sekitar 30 persen, sehingga lebih mengandalkan visual dan tulisan.

Kemudian, dia menambahkan bahwa ada metode preferensi komunikasi yang berbeda-beda di antara teman-teman tuli.

Maka dari itu, tidak semua mampu mencerna tulisan dan ada yang lebih nyaman berkomunikasi lewat bahasa isyarat.

Kondisi tersebut membuatnya dipertimbangkan layanan Juru Bahasa Isyarat dan dibangunnya UKM "Pusat Layanan Disabilitas" di kampus sehingga bisa mengakomodasi teman-teman disabilitas ke depannya.

Mengenai kendala dalam proses pembelajaran, Salsabilla mengaku bahwa semuanya dapat dicerna dengan baik.

Namun, baginya cukup disayangkan ketika ia tidak dapat “mendengarkan” saat para dosen bercerita pengalaman pribadi atau tidak tertulis di dalam slide presentasi.

Sedangkan kendala lainnya, dia menyebut sama seperti yang dialami oleh mahasiswa-mahasiswa lain.

Setelah lulus, Salsabilla berminat untuk terus memperdalam bidang ilustrasi dan juga komik.

Kedua bidang itu, kata dia, membuatnya memilki kesempatan untuk mengeksplorasi sepuasnya dalam menciptakan sebuah visualisasi.

Salsabilla juga mengaku senang bisa berkuliah di DKV ITB karena membuatnya menjadi pribadi yang sekarang.

Tak lupa, dia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ITB karena sudah memberikan akses dan fasilitas semaksimal mungkin saat menempuh kuliah.

“Perjalanan di DKV ITB juga membentuk aku dalam menunjang karier nantinya. Pengalaman yang berharga untuk menjadi bekal ilmu fundamental yang penting dalam ranah ilustrasi, komik, animasi, dan desain grafis. Hal yang terpenting dari DKV ITB itu adalah membentuk pola pikir yang membuka banyak pandangan baru dalam ranah DKV,” ujar alumni SMA Negeri 1 Depok itu. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR