Mahasiswa ITB Buat Konsep Rumah Terapung Anti Banjir di Jakarta

28 Juli 2022 00:00

GenPI.co Jabar - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menawarkan konsep menarik untuk mengatasi banjir di Jakarta yang sudah seperti penyakit kronois.

Bertajuk “Cilincing Flood Resilient Housing”, mahasiswa Arsitektur ITB Muhammad Isa Tsaqif mewujudkan sebuah desain perumahan apung tahan banjir.

Desain rumah apung tersebut juga dilengkapi dengan segala fasilitas yang bisa membuat penghuninya tidak akan kebanjiran.

BACA JUGA:  Profil Reini Wirahadikusumah, Rektor Wanita Pertama di ITB

Isa mengatakan, banyak alasan yang melatarbelakangi dirinya membuat sebuah desain rumah anti banjir ini.

Jakarta yang dihantui ancaman tenggelam pada tahun 2050 membuatnya mencoba untuk mencari jawaban yang paling relevan dengan kondisi ini.

BACA JUGA:  Kisah Inspiratif datang Dari Teman Tuli yang Lulus Kuliah di ITB

Menurut dia, manusia harus bisa mencari cara agar bisa hidup beradaptasi dalam genangan air tersebut.

“Banyak bangunan apung yang sebenarnya sudah dibuat, namun selama ini bentuknya masih satuan. Dengan mencoba untuk merealisasikan konsep rumah padat penghuni apung yang lengkap dengan fasilitas penunjang yang juga dapat mengapung di kala banjir, saya berharap dapat memberikan kontribusi perkembangan ilmu arsitektur dan pembangunan ke depannya,” kata Isa dikutip dari laman resmi ITB, Rabu (27/7).

BACA JUGA:  Kos-kosan Dekat Unpad, ITB, dan Ikopin Jatinangor yang Top

Isa menambahkan, dalam penelitiannya hampir seluruh kota di daerah pesisir sebenarnya berisiko kehilangan lahan tinggal.

Hal ini disebabkan oleh perubahan iklim yang kian mengglobal. Dari kajian desain yang dibuatnya ini, dia ingin membuka pikiran masyarakat.

“Dengan modal dan ilmu yang cukup, sebenarnya kita dapat memilih untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Bila kita terapkan adat ini, maka saya yakin hasil kerja saya dapat membantu masyarakat luas dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari,” ungkapnya.

Dalam pengerjaan, inovasi Isa ini didukung dosen pembimbing dari kelompok keahlian khusus: Dr. Allis Nurdini, S.T., M.T. (KK Perumahan dan Permukiman), didampingi Rr. Diah Asih Purwaningrum, S.T., M.T., Ph.D. (KK Perancangan Arsitektur) dan Dr. Eng. Mochamad Donny Koerniawan, S.T., M.T. (KK Teknologi Bangunan).

Walaupun sudah digadang sebagai salah satu Tugas Akhir Arsitektur 2022 terbaik dan memboyong predikat Cum Laude dengan IPK 3.80, Isa menyampaikan kesadarannya bahwa penelitiannya ini belum sepenuhnya optimal.

“Ya, salah satunya disebabkan karena cukup sulit ketika proses pengerjaan. Karena, preseden serupa masih minim bahkan nyaris tidak ada. Saat itu, saya juga terhalang kendala teknis karena diharuskan untuk mempertimbangkan kemampuan beban apung benda. Saya harus berkonsultasi dengan mahasiswa dari Teknik Kelautan untuk mendapatkannya,” jelasnya.

Sehingga untuk kajian lebih lanjut diperlukan keilmuan yang multidisiplin.

Menyadari masih belum seutuhnya sempurna, Isa pun menyampaikan niatnya untuk melanjutkan penelitian ini di masa depan.

“Saya berniat untuk mendalami konsep rumah di lokasi padat penduduk (squatter area) ini, sehingga mereka berpotensi untuk dinaikkan taraf hidupnya,” timpalnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR