Miris! Ratusan Siswa di Cianjur ini Bertaruh Nyawa untuk Sekolah

01 Agustus 2022 06:00

GenPI.co Jabar - Ratusan siswa di Desa Sukaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur harus bertaruh dengan nyawa ketika hendak pergi dan pulang sekolah.

Mereka harus menyeberangi sungai karena jembatan gantung yang ada putus beberapa tahun lalu akibat derasnya arus.

Guru SDN Padawaras, Eyep mengungkapkan, sejak jembatan sepanjang 100 meter itu putus, warga sekitar harus menyeberangi Sungai Ciujung lewat bawah.

BACA JUGA:  Warga Cianjur Sulit Mendapat Pertalite, Pertamina Berdalih Begini

"Tidak jarang kalau hujan turun deras sejak pagi, ratusan siswa terpaksa tidak masuk sekolah karena arus sungai deras dapat mengancam keselamatan siswa. Kalau melihat pakaian mereka basah setiap hari sudah menjadi hal biasa," kata Eyep.

Kondisi tersebut, diakui dia, sangat mengganggu aktivitas warga, mulai dari perekonomian hingga pendidikan siswa.

BACA JUGA:  Kabar Gembira! Harga Cabai dan Bawang Merah di Cianjur Turun

Aparat desa dan kecamatan setempat bukannya tidak peduli dengan kondisi tersebut.

Namun, surat permohonan perbaikan dan pembangunan jembatan permanen belum juga mendapat tanggapan selama bertahun-tahun.

BACA JUGA:  Pemkab Izinkan Cianjur Fashion Week di Gelar

Perasaaan was-was pun dialami oleh orang tua dan siswa ketika menunggu anak-anak itu datang ke sekolah dan pulang ke rumah.

Supaya tidak terjadi kecelakaan fatal, sejumlah warga dibantu orang tua selalu mendampingi anaknya ketika hendak menyeberang.

"Kami berharap jembatan dibangun permanen atau jembatan yang putus diperbaiki, kasihan siswa didik untuk sampai ke sekolah mereka harus menantang arus dan masuk kelas dengan pakaian basah setiap hari," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukaluyu, Wahyu, menuturkan aktivitas warga menjadi terganggu karena jembatan tersebut putus.

Selain siswa menjadi sulit untuk ke sekolah, warga pun menjadi kesulitan ketika membawa hasil bumi ke rumah atau menjual ke kota hanya bisa melalui sungai yang terkadang berarus deras.

"Kami sudah mengajukan perbaikan dan pembangunan jembatan ke dinas terkait di Pemkab Cianjur, melalui kecamatan dan saat rapat bersama di kabupaten. Namun, hingga saat ini belum terealisasi. Aktivitas warga terhambat perekonomian semakin terpuruk," katanya.

Ia menambahkan saat ini, pihaknya menyiagakan aparat desa dibantu warga untuk membantu anak sekolah dan warga yang hendak menyeberang sungai sebagai upaya antisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sedangkan saat hujan turun deras, petugas akan melarang warga untuk menyeberangi sungai.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan akan segera meminta dinas terkait untuk meninjau langsung ke lokasi dan segera memperbaiki jembatan yang putus agar aktivitas warga terutama anak sekolah tidak lagi menantang maut.

"Saya instruksikan dinas langsung ke lokasi untuk melakukan upaya perbaikan kalau memungkinkan akan kita bangun jembatan permanen. Terbatasnya anggaran membuat perbaikan jembatan terhambat, namun segera kita perbaiki," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR